Hal Yang Seharusnya Tidak Boleh Terjadi
Kalau dalam artikel yang saya tayangkan, seringkali terdapat typo atau kesalahan ketik,dapat dimaklumi karena sebagai Penulis amairan, saya hanyalah seorang Penulis alami. Sama sekali tidak memiliki latar belakang jurnalis atau pendidikan dalam hal tulis menulis. Tapi kalau media main stream, apalagi sekelas Kompas sampai salah mengetik judul,sangat disayangkan .Karena hal ini menunjukan bahwa Editor tidak menjalankan fungsinya secara teliti
Sejak tadi pagi saya membaca judul: "9 Kuliner Khas Padang Pariaman yang Wajib Dicoba, Katupek Gula Paku hingga Teh Talua"
Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di kota Padang,Sumatera Barat,dalam sekejab mata saya menangkap "something wrong" dalam penulisan judul ini. Karena itu dalam kolom komentar ,dengan maksud baik, saya tuliskan komentar saya:"
- Selamat pagi Redaksi Kompas
- Mohon maaf,pada penulisan judul ,terdapat kesalahan ketik. ,Yakni tertulis :"9 Kuliner Khas Padang Pariaman yang Wajib Dicoba, Katupek Gula Paku hingga Teh Talua"Â Seharusnya sebagai ganti kata: "Gula" dituliskan"Gulai". #cerdasberkomentar#sebuahharapan
Tapi sayangnya, hingga malam ini, tampaknya pesan terkirim melalui kolom komentar tidak dibaca ,karena kesalahan ketik pada judul masih tampil tanpa perubahaan. Masih ada lagi kesalahan ketik lainnya, yakni;
sala saula kudapan yang terbuat dari ikan teri dan tepung beras.-Â seharusnya sala lauak
Saya sudah menjadi pembaca setia sejak dari Keng Po menjelma menjadi Kompas. Jadi tulisan ini,sama sekali bukan untuk mengritik,tapi semata mata demi kecintaan saya pada harian Kompas. Jadi bukannya mau kepo cari cari kesalahan orang.
sumber :Â 9 Kuliner Khas Padang Pariaman yang Wajib Dicoba, Katupek Gula Paku hingga Teh Talua
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H