Pikir Itu Cahaya  Hati,Terlalu Banyak Berpikir Ketinggalan Kereta Api
Tulisan ini tentu saja tidak secara naif memotivasi ,apalagi sampai mendorong dorong orang menikah terburu buru. Karena kalau akibat terburu buru,orang jatuh terpeleset,siapa yang mau bertanggung jawab? Saya? Â Ya jelas saya tidak siap menanggung beban hidup orang lain. Kalau diminta :"tanggung menjawab" saya siap. Karena menjawab itu semudah membalik telapak tangan .Pokoknya asal ngomong ,ya sudah selesai. Kalau salah ngomong gimana? Gampang,cuma tulis tiga huruf:"Saya mohon maaf" selesai masalahnya
Berbagi Pengalaman Hidup
Orang yang terlalu pintar dalam teori,biasanya dalam kehidupan pribadi,jauh panggang dari api. Maksudnya ,hidupnya tidak secemerlang saat ia menyampaikan pesan pesan tentang cinta dan kehidupan berkeluarga di atas pentas. Bahkan tidak jarang,sosok yang dijadikan panutan dan disanjung sanjung,karena begitu piawainya dalam memberi kuliah bagaimana seharusnya hidup berkeluarga itu,ternyata suatu waktu terbukti:"Pintar mengajarkan orang lain,tapi tidak mampu mengaplikasikan dalam kehidupan pribadinya
Ringkasan Perkenalan
Kami bertemu ,karena sama sama berada di satu sekolah,yakni SMA Don Bosco di kota Padang.Nama gadis itu Lina. Â Tepatnya sewaktu acara Pekan Orientasi Siswa.Sejak saat itu hubungan kami semakin dekat. Saya dengan jujur menceritakan,bahwa saya berasal dari keluarga miskin. Hanya punya sepeda onthel. Saya jurusan A - jurusan bahasa,sedangkan Lina jurusan B- ilmu Pasti. Jadi dalam hal ini saja,kami sudah berbeda. Kemudian hobi juga berbeda. Saya hobi berburu dan memancing dan berkebun,sedangkan Lina hobi berenang dan jahit menjahit serta travelling. Nah,beda lagi .
Menghadapi  perbedaan ini,mundur? No,way ! .Kemudian mengenai prinsip,setelah menikah,kami sepakat untuk tidak membebani orang tua kedua belah pihak. Maka karena orang tua tidak mampu membiayai uang kuliah,lulus SMA saya langsung kerja di PT HANICO yang lokasinya di jalan Batang Arau. Setahun kemudian,isteri saya lulus SMA dan ikut berkerja bersama di perusahaan yang sama
Mental
- mengetahui perbedaan karakterÂ
- beda hobi
- beda latar belakang keluarga
- beda jurusan
- siap untuk saling menerima semua perbedaan
Kami berdua sudah sepakat,bahwa setelah menikah,kami berdua harus siap saling menerima segala perbedaan
Persiapan Keuangan :