Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Postcard dengan Gambar Mengundang Bahaya

10 Januari 2021   19:37 Diperbarui: 10 Januari 2021   20:05 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto : Coba perhatikan gambar ini. Seorang anak gadis remaja sedang memegang busur dan anak panah,untuk memanah buah apel yang bertengger diatas kepala adiknya. Walaupun anak panah terbuat dari kayu atau potongan bambu,tapi bila bidikannya meleset dan menancap dimata,apa yang terjadi? (foto: dokumentasi pribadi )

Jangan Sampai Ditiru Oleh Anak Anak Kita

Walaupun jaman sudah berubah ,tapi paradigma bahwa apapun yang berasal dari luar negeri itu pasti lebih baik dibandingkan apa yang ada dalam negeri sendiri,agaknya masih melekat pekat bagi sebagian masyarakat kita. Padahal beda negara ,beda bangsa dan beda budaya menghasilkan sudut pandang yang terkandang bertolak belakang. 

Ada banyak contoh aktual yang dapat kita jadikan pelajaran berharga. Salah satu contoh paling sederhana adalah mengudang teman datang pada hari ulang tahun kita dan menerima Kado yang mereka bawa,tapi semua yang hadir diminta membayar masing masing apa yang dikonsumsinya.  

Bagi kita,hal ini terasa aneh dan janggal. Kalau tidak percaya ,silakan dibuktikan sendiri. Pada hari ulang tahun kita  ,undanglah teman teman untuk hadir makan malam di salah satu restoran mewah. Pada waktu acara berlangsung,semua kado diterima dengan baik,tapi usai makan malam,setiap tamu diminta membayar apa yang mereka makan masing masing. Tengok apa reaksi teman teman kita? 

Kita tidak berhak mengatakan sesuatu yang negatif tentang hal ini,karena ini merupakan budaya orang dan terjadi di negeri orang. Sebagai orang yang menumpang tinggal di negeri orang,maka kita yang harus menyesuaikan diri ,Dan kalau tidak bersedia,tentu jalan lainnya adalah jangan tinggal di negeri orang.  Hal ini salah satu bukti,bahwa apa yang merupakan hal yang sangat biasa dinegeri orang,ternyata merupakan hal aneh di negeri kita. 

Sebaliknya,sebagai tanda akrab,bila kita bertemu sahabat lama,maka kita saling bertukar cerita tentang :

  1. berapa orang anak 
  2. tinggal dimana 
  3. kerja dimana
  4. datang dengan mobil atau motor
  5. rumah sudah punya sendiri atau numpang paksa dirumah mertua
  6. dan seterusnya dan seterusnya

Hal ini merupakan hal yang menunjukan keakraban antara kita .Tapi di Australia,menanyakan hal hal yang demikian,merupakan sesuatu yang tabu,karena dianggap usil mau tahu urusan pribadi orang lain. 

Anak Anak Melakukan Hal Yang Berbahaya 

Begitu juga menyaksikan anak anak disini ,kalau lagi berada di taman bermain anak anak atau di mall,ngeri menyaksikan anak anak yang baru berusia balita,naik ayunan dan melambung setinggi tingginya. Tak terbayangkan ,seandaiknya mereka jatuh. Atau memanjat tiang yang disediakan ,tanpa ada keraguan sedikitpun. Mungkin bagi mereka hal ini justru sangat diperlukan untuk melatih mental anak anak.Dan para orang tua hanya menonton sambil ngobrol tanpa sedikitpun kuatir akan anak anak mereka,apalagi sampai melarang mereka.

Postcard Dengan Gambar Yang Mengerikan 

Saya dapat selembar postcard ,yang merupakan contoh dari :"beautiful capture" menurut yang mencetaknya.Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas,saya kutip tulisan yang ada dibalik postcard ini:
"For a limited time ,the set of 25 beautifully capture the personalities of your family with Michelle Kiddie's candid and  quirky style ,they're sure to put a smile on the grandparent's face "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun