Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selembar Foto Dapat Bercerita Banyak

29 Desember 2020   20:20 Diperbarui: 29 Desember 2020   20:53 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto bersama keluarga besar/dok.pribadi

Kapan Terakhir Berfoto Bersama Keluarga?

Seperti kata peribahasa :"A picture can tell much more than a thousand words can do" ,dapat kita buktikan kebenaran yang terkandung dalam satu kalimat ini.. Dengan hanya memandang sebuah foto,maka kita dapat mengetahui kondisi keluarga seseorang.

Begitu juga sebaliknya,sebuah foto keluarga yang ditampilkan di media ,akan merupakan jalan bagi orang untuk menilai kehidupan pribadi kita.Tanpa perlu harus mempelajari tentang pernak pernik mengenai body language atau lazim disebut "bahasa tubuh",maka kita akan dapat membaca kondisi keluarga seseorang.

Puluhan Tahun Menanti Agar Kami Dapat Berfoto Bersama Seluruh Keluarga Inti

Sejak anak anak mulai berkeluarga dan tinggal ditempat yang terpisah jauh,maka kesempatan untuk dapat berfoto bersama,sungguh merupakan hal yang langka bagi kami. Bayangkan,putera pertama kami domisili di Perth,Putra kedua di Jakarta dan putri bungsu kami tinggal di Wollongong. Untuk dapat saling bertemu.dibutuhkan waktu  untuk terbang berjam jam.

Belum lagi,masing masing mempunyai kesibukan dan jadwal yang berbeda. Sehingga setelah masa penantian yang lama,yakni selama puluhan tahun,baru impian untuk dapat berfoto bersama keluarga terpenuhi sewaktu kami merayakan Ulang Tahun pernikahan ke 50 di Jakarta Anak mantu cucu kami datang dari berbagai arah dan akhirnya ,kami bisa mendapatkan kesempatan untuk berfoto bersama.

Bersama putera pertama kami sekeluarga/dokumentasi pribadi
Bersama putera pertama kami sekeluarga/dokumentasi pribadi
Jangan Tunggu Bila Keluarga Sudah Tinggal Terpisah Baru Mau Foto Bareng

Kalau di jaman dulu,mau foto keluarga bukan main rumitnya dan butuh biaya yang lumayan besar. Bagi keluarga yang ekonominya pas pasan hampir dipastikan akan sangat jarang mendapatkan kesempatan untuk berfoto bersama Satu kali di jepret.maka bola lampu langsung putus dan harga bola lampu tersebut ,tentu dibebankan kepada kita yang mengundang Juru Foto ,Kemudian harus sabar menunggu hingga dua tiga hari baru hasilnya bisa diperoleh. Bila pada masa itu, keluarga amat jarang berfoto,tentu saja dapat dimaklumi,bahwa bukannya tidak mau,tapi terlebih karena faktor ekonomi.

Tetapi  kini,alasan ekonomi sudah tidak relevan lagi dikemukakan,karena hanya dengan menggunakan Ponsel.maka setiap keluarga sudah dapat mengabadikan setiap peristiwa penting,tanpa harus mengundang Photografer profesional . Cukup waktu beberapa menit untuk berkumpul bersama dan jepret,maka foto sudah dapat dibagi bagikan kepada seluruh anggota keluarga yang ada dalam foto,hanya dengan memfowardkan hasil fotonya.

Sejak saat itu,setiap orang sudah memiliki data sejarah keluarga ,yang kelak akan menjadi sangat berharga,bila masing masing sudah tinggal secara terpisah pisah. Karena hampir mustahil dapat kesempatan untuk berfoto bareng secara lengkap. Selembar foto dapat bercerita jauh lebih banyak ketimbang menceritakannya lewat kata kata.

Dulu kondisi keluarga kami sama sekali tidak memungkinkan untuk foto bareng,karena faktor ekonomi. Kemudian setelah ,nasib berubah lebih baik ,kami sudah tinggal terpisah pisah dan tidak pernah lagi mendapatkan kesempatan untuk foto bareng .Karena dari total 11 orang kami bersaudara dengan satu ayah dan satu ibu,yang tersisa hanya saya dan kakak perempuan saya Yanita Effendi yang tinggal di Cijerah kota Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun