Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran Hidup Tidak Pernah Basi

28 Desember 2020   19:51 Diperbarui: 28 Desember 2020   20:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: sumber berita dan foto: 9news.com /ket.foto: Paula yang menjadi korban pembunuhan sadis

Terutama Yang Menyangkut Keselamatan Diri dan Keluarga

Saya sudah pernah menuliskan pengalaman pahit yang pernah dialami,akibat kepercayaan yang tanpa batas. Mempercayai sesama manusia,tentu saja sangat wajar. Karena kalau kita tidak percaya kepada sesama manusia,mau percaya sama siapa lagi.

Tetapi akibat kepercayaan yang tanpa batas,akhirnya saya harus membayar sangat mahal. Hasil kerja keras kami selama belasan tahun ,ludas dalam waktu singkat. Saya sangat terpukul,karena datangnya petaka bertubi tubi.

Ditipu mitra bisnis di Singapore dan uang perusahaan dilarikan dalam jumlah yang sangat besar oleh orang yang sudah kami anggap sebagai anggota keluarga sendiri. Sehingga ia bebas keluar masuk kerumah kami,bahkan membuka  kulkas sendiri,untuk mengambil minuman dan makanan.  

Akibatnya ,saya mengalami mental breakdown ,sehingga demi kelangsungan hidup ,isteri saya terpaksa jadi Sopir antar jemput. Syukur sebelum semuanya hancur,saya sadar dan bangun kembali. Butuh waktu tiga tahun ,hingga perusahaan kami bisa pulih.  

Mengutuki Pelakunya Tak Akan Mengubah Apapun

Peribahasa mengatakan : "Meratapi yang sudah terjadi, tidak akan mengubah apapun." Begitu juga, mengutuki pelakunya yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga sendiri , juga tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.

Mungkin ada yang masih ingat kejadian di Amerika Serikat ,yakni seorang pria, yang hidup terlunta lunta dan bekerja secara serabutan sebagai tukang cuci piring, telah ditemukan oleh keluarga Kathy dan dijadikan sebagai karyawannya.

Bahkan saking dipercayai, maka lama kelamaan pria yang kelak dikenal dengan nama lengkap Billy Ray Irick ini diajak tinggal bersama mereka dan sudah dianggap sebagai anggota keluarga.

Pada awalnya, semuanya berjalan lancar,dan keluarga ini sudah menganggap  Billy sebagai Pengawal bagi anak anak mereka. Namun yang namanya hidup tidak selalu muius. Suatu waktu, entah karena apa, Billy dan nyonya Kathty bertengkar . Billy menjadi sangat berang dan  meninggalkan rumah , dimana selama bertahun tahun menjadi tempat ia bernaung dan menumpang hidup. Keluarga Kathy menganggap masalah sudah selesai. 

Tapi suatu waktu,saat Paula ,anak perempuan dari nyonya Kathy sedang bermain di pekarangan rumahnya, diculik oleh Billy, menyiksa Paula, sehingga terluka parah Menyaksikan hal ini bukannya sadar diri,tapi  bagaikan kerasukan pria ini  masih melanjutkan kekejamannya dengan menodai remaja berusia 7 tahun ini hingga tewas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun