Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersahabat dengan Orang Penting? Ya Disyukuri Saja

19 Desember 2020   19:02 Diperbarui: 19 Desember 2020   19:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Sampai Merasa Serta Merta  Jadi Orang Penting

Untuk dapat menjadi sahabat orang banyak dibutuhkan jembatan yang menghubungkan dua sosok yang berbeda latar belakang sosial, bahkan boleh jadi berbeda suku dan agamanya. Bahwa banyak orang yang hanya mau berteman dengan orang yang dinilainya "selevel" dengan dirinya, biarkanlah hal tersebut menjadi urusan masing-masing. Yang ingin kita bahas di sini adalah bagaimana menjembatani perbedaan yang ada?

Ket. foto: Pelantikan sebagai Ketua ARSI oleh Menteri Kesehatan RI diwakili staff/dokpri
Ket. foto: Pelantikan sebagai Ketua ARSI oleh Menteri Kesehatan RI diwakili staff/dokpri
Berbagi Pengalaman Hidup

Saya dan isteri sudah mengelilingi hampir seluruh wilayah Nusantara. Jadi kalimat "Dari Sabang hingga Merauke" bukan hanya sebatas slogan, tapi benar-benar kami jalani secara aktual. Sebelum mulai melakukan penjelajahan berkeliling Indonesia, kami sudah memiliki "password" untuk dapat menjalin hubungan persahabatan dengan  beragam suku yang berbeda latar belakang sosial dan agama. Kami bersyukur selama belasan tahun menjelajahi hampir 150 kota di tanah air dan berinteraksi dengan warga setempat, belum pernah sekali juga kami ditolak. Bahkan kami bukan hanya sebatas berkenalan, tapi sudah menjadi sahabat dan masih terus belangsung hingga kini. Hubungan persahabatan kami yang sudah berlangsung belasan tahun lalu, tidak lapuk dimakan waktu. Passwordnya hanya satu, yakni "Rendah Hati".

sultan-5fddea8c8ede483ac2635523.jpeg
sultan-5fddea8c8ede483ac2635523.jpeg
ket.foto: diundang oleh Sultan Hamengkuwono X ke kraton Ngayogyakarta/dok.pri

Setinggi Apapun Pencapaian Kita Tetaplan Rendah Hati

Entah karena lagi kejatuhan bulan di pangkuan atau mungkin dapat duren runtuh, ya disyukuri saja. Jangan sampai membuat kita menjadi lupa diri. Karena keberhasilan atau katakanlah kekayaan yang kita bangga-banggakan, boleh jadi bagi orang lain, hanya uang recehan. Atau boleh jadi kita bersahabat dengan pejabat tinggi? Tetaplah rendah hati. Karena bersahabat dengan orang penting, tidaklah secara serta merta menjadikan kita orang penting.

ket. foto: diundang makan malam di kediaman, foto bersama James Riyadi/dokpri
ket. foto: diundang makan malam di kediaman, foto bersama James Riyadi/dokpri
Menjadi sahabat orang  banyak sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Bayangkan, di setiap kota yang kita kunjungi, akan ada sahabat yang datang untuk menemui kita. Hal ini baru dapat dicapai bila kita memiliki kerendahan hati. Jadi setinggi apapun pencapaian kita, ya disyukuri saja, tapi tetaplah rendah hati

man-of-the-year-2-5fddf2bbd541df1a860b8fb3.jpg
man-of-the-year-2-5fddf2bbd541df1a860b8fb3.jpg
Apalah arti kekayaan yang kita miliki ,kalau hidup tanpa sahabat?

Hanya sebuah renungan di akhir pekan 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun