Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Makna Ulang Tahun bagi Kita?

7 Desember 2020   20:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   20:12 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: setiap tamu wajib scanning /dokpri

Setiap Orang Berhak Memaknai Secara Privasi
Belum tentu setiap orang merayakan hari ulang tahunnya,karena berbagai alasan,antara lain:

  • sejak dari kecil, tidak pernah merayakan hari ulang tahun dalam keluarga
  • kondisi keuangan yang tidak memungkinkan 
  • merasa hari ulang tahun tidak ada bedanya dengan hari lainnya
  • suasana hati tidak mendukung 
  • tidak mau repot 
  • dan seterusnya
  • Memaknai Hari Ulang Tahun

Mengenai yang merasa tidak perlu merayakan hari ulang tahun ,entah karena asalan apapun,tentu saja bukanlah hak kita untuk mempersoalkannya,karena merupakan hal yang sangat privasi bagi setiap orang. 

Dokpri
Dokpri
Ulang Tahun Bukan Semata Mata Masalah Makan dan Kado
Setiap kali merayakan hari ulang tahun, termasuk merayakan hari ulang tahun pernikahan, tentu tidak terlepas dari acara makan bersama orang orang terdekat kita. Mulai dari anggota keluarga,hingga para sahabat kita. Acara makan bersama ini memiliki makna :
  1.  berbagi kebahagiaan
  2.  ungkapan rasa syukur 
  3. mempererat hubungan kekeluargaan dan persahabatan
  4. peluang emas untuk mempererat hubungan antar keluarga dan persahabatan
  5. sebagai takaran menghargai dan dihargai
  6. mengundang berarti menghargai orang yang diundang
  7. kehadiran undangan merupakan penghargaan kepada yang mengundang 

daftar ini tentu dapat diperpanjang ,sesuai cara dan gaya masing masing memaknai hari ulang tahun

Dokpri
Dokpri
Cucu Menantu Berulang Tahun
Kalau dulu, sewaktu anak kami baru satu ,merayakan hari ulang tahunnya, sungguh kami tidak punya uang sama sekali. Sehingga untuk menghibur hati, isteri saya membuat "kue ultah" dari gabus bekas yang dirakit sedemikian rupa,sehingga berbentuk kue. Kemudian di tengahnya dinyalakan sepotong lilin bekas dan kami bernyanyi: "Panjang umurnya panjang umurnya serta mulia... serta mulia serta mulia ....." Rasa gembira dan bersyukur.

Putera kami pada waktu itu sudah berusia 3 tahun.tapi sekaligus ada kesedihan yang mendalam.karena hanya untuk membelikan sepotong kue saja,tidak ada uang. Seluruh perhiasan isteri saya sudah ludas terjual,hanya tersisa cincin kawin. Dan semua pakaian saya yang masih laku dipasar loak ,pun sudah lama tidak ada termasuk jas yang saya pakai pada hari penikahan pun sudah dijual.demi untuk menyambung hidup

Bersyukur, kini kami dapat merayakan hari ulang tahun berkali kali dalam satu tahun,karena setiap ada yang berulang tahun,kami akan makan bersama untuk merayakannya. Dan kemarin, kami makan bersama di restoran Jepang  HANAMI .untuk merayakan Hari Ulang Tahun menantu cucu kami Astrid.

Ada rasa syukur yang tak terlukiskan ,kami berdua dapat hadir ditengah tengah ,anak mantu dan cucu cucu ,serta menantu cucu.Tidak semua orang mendapatkan kesempatan berkumpul seperti ini. Selama dua jam makan bersama dan saling berbagi cerita,akhirnya kami pulang dengan penuh rasa syukur

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun