Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baru Sadar Betapa Berharganya Kebebasan Setelah Sempat Jadi Tahanan

26 November 2020   20:17 Diperbarui: 26 November 2020   20:36 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:http://artihidup07.blogspot.com/2015/10/arti-kebebasan-dalam-hidup.html

Tapi Tidak Harus Semua Orang Masuk Tahanan Baru Menghargai Kebebasan 

Dalam masa pandemi Covid -19, banyak sekali orang yang berkeluh kesah berkepanjangan. Ada yang curhat di facebook dan ada yang melampiaskan kekesalan hatinya di WAG. Aneka ragam ungkapan rasa kecewa,karena diberlakukannya lockdown ,diberberbagai negara. Antara lain:

"Aduh, lama lama begini bisa gila nih. Sepanjang hari berada di rumah dan hal ini sudah berlangsung cukup lama. Yang intinya, orang merasa kebebasannya sudah terbelenggu dengan belenggu yang tidak kelihatan, sejak Miss Corona datang bertamu ke dunia ini. 

Padahal di rumah, sesungguhnya banyak hal yang dapat dikerjakan. Antara lain:

  • belajar
  • membaca
  • menulis
  • berkebun
  • memasak 
  • menekuni aneka ragam hobi 

Tapi karena sudah tidak lagi bebas mau kemana mana seperti biasanya, maka banyak orang yang merasa dirinya bagaikan berada dalam kurungan Perasaan ini, bila dibiarkan meracuni diri ,maka semakin lama akan dirasakan sebagai tekanan batin yang berpotensi menjadi penyebab orang mejadi frustasi dan tumbang.

Ijinkanlah Saya Berbagi Kisah Menjadi Seorang Tahanan

Menjadi seorang tahanan,bukanlah suatu kebanggaan, bahkan sangat memalukan. Apalagi diperlakukan sebagai penjahat. Dibawa secara paksa tengah malam dan dibawa terbang, dengan pengawalan 8 orang petugas. Kemudian tiba di Surabaya langsung ditahan. 

Dalam keadaan sempoyongan, karena tidak tidur semalaman, saya langsung diperiksa secara marathon. Hanya berdasarkan laporan palsu dari sahabat baik saya, bahwa saya telah menggunakan merek dagang tanpa ijin. Padahal merek dagang tersebut aslinya adalah milik saya pribadi.

Di dada dipasang merek: "Terdakwa" dan difoto. Foto saya masuk koran dengan tuduhan, secara tanpa hak telah melakukan pelanggaran HAKI dengan menggunakan merek dagang milik orang lain secara tanpa hak.

Hari- hari selanjutnya ,menjadi saat saat yang sangat menyakitkan dan melukai hati saya amat sangat. Selama dalam tahanan, saya baru menyadari bahwa begitu berharganya sebuah kebebasan,yang selama ini, sama sekali tidak terpikirkan oleh saya.

Keputusan Mahkamah Agung RI Saya Dinyatakan Bebas Murni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun