Bagaimana Rasanya?
Saya sungguh tidak tahu apa yang terjadi.Entah saya tidur atau pingsan dan entah berapa lama saya dalam kondisi seperti ini .Hingga tiba-tiba saya tersentak ,karena merasa pundak saya ditepuk tepuk.Â
Dan saat saya membuka mata, ternyata bu Halimah yang membangunkan saya. Â Dan berkata:"Mari nak,kita turun ,sudah waktunya makan malam "
Tapi saya sama sekali tidak pingin makan .Mata saya terasa sangat panas dan kerongkongan kering. Â Tapi bu Halimah kembali menarik tangan saya dan mengajak turun.Akhirnya saya menguatkan diri untuk bisa berdiri dan turun.Â
Saya tidak bisa makan,karena kehilangan selera makan .Dan hanya minum teh manis hangat ,karena tubuh saya masih menggigil . Sementara itu bu Halimah duduk bersama kaum wanita.
Sementara yang lain masih makan,saya kembali ke bus ,karena tidak kuat lagi duduk disana ,sedangkan kursinya tidak ada tempat sandaran. Saya mencoba untuk tidur, tapi rasa cemas yang menghantui diri ,menyebabkan saya sama sekali tidak bisa melanjutkan tidur saya.Â
Selang beberapa menit kemudian,tampak bu Halimah juga sudah naik ke bis.Dan berkata kepada saya:"Tidurlah nak.ada ibu yang menjaga disini"Â
Mendengar kalimat itu serasa ingin saya memeluk wanita ini.Karena merasa seakan akan kasih sayang ibunda tercinta saya. ditranformasikan kepada saya melalui diri bu Halimah. Sementara itu hujan turun sangat lebat dan disertai kilat dan guntur.Â
Walaupun jendela bis sudah ditutup,tapi tak urung percikan air  membasahi tubuh saya,karena jendelanya tidak dalam kondisi yang baik. Dan angin malam yang dingin,menyeruak masuk melalui celah jendelan dan dari arah depan,menyebabkan tubuh saya kembali menggigil dan nafas saya terasa sesak  Bu Halimah,kembali menyelimutkan tubuh saya dengan kain sarung yang diambil dari dalam tasnya.Â
Saya Berdoa kepada Tuhan
Dalam kondisi seperti ini, saya hanya mampu menyerahkan semuanya dit angan Tuhan. Perasaan saya sangat galau  dan berdoa ;"Ya Tuhan, selamatkanlah saya.