2 Januari 1965 Kami Menikah
Pada waktu kami memutuskan untuk menikah salah seorang sahabat saya menasihati agar saya berpikir ulang. "Effendi, anda terlalu berani mengambil resiko. Belum punya rumah dan kehidupan belum mapan. Kalau saya nanti diusia 40 tahun baru akan menikah, bila kehidupan saya sudah mampan" Kata Peter sahabat saya yang usianya 5 tahun lebih tua dibandingkan saya. Tapi tekad kami tidak tergoyahkan dan pada tanggal 2 Januari1965 kami menikah secara sangat sederhana.
25 Tahun Berselang Bertemu Sahabat Saya Peter di Jakarta
Setelah  terputus kontak belasan tahun suatu waktu ketika kami sedang makan malam di salah satu restoran di Kelapa Gading di Jakarta, tetiba ada yang menepuk pundak saya. Ternyata sahabat saya Peter yang sudah lama tidak pernah ketemu.Â
Ketika menanyakan tentang anak anak kami, saya sampaikan bahwa puter pertama kami sudah lulus Master of Computer Science. Dan Peter menyalami saya sambil mengucapkan "Selamat ya luar biasa !"Tapi tetiba terlihat ia menangis dan berkata "Saya baru menikah di usia sudah berkepala 4 dan anak pertama masih duduk di SMP sedangkan yang 2 orang lagi masih di SD. Dan saya tidak tahu harus menghibur bagaimana, selain dari menepuk pundaknya dan berkata "Tidak masalah kan".
Setiap orang berhak memilih jalan hidup masing masing dan tentunya dengan segala konsekuensinya. Kita lah yang menentukan, kapan sebaiknya menikah bukan orang lain. Karena yang akan menjalani hidup adalah diri kita,bukankah begitu?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H