Money is the Power
Uang adalah kekuasaan,tentu tergantung berapa banyak uang yang ada pada kita.  Kalau uang kita hanya  1 lembar uang kertas sepuluh ribuan,maka kita harus jalan kaki untuk membeli sebungkus nasi rames. Tapi kalau uang kita ada satu juta  rupiah,maka cukup menelpon  ke restoran manapun dan kita bisa duduk santai dirumah,menunggu pesanan diantarkan. Apalagi kalau punya uang miliaran rupiah.Â
Malahan kalau digali lebih dalam, uang memiliki kekuatan yang jauh melebihi kekuasaan. Ada berjibun bukti dan fakta terjadi didepan mata kita ,sejak dulu dan masih terus berlangsung. Saya masih ingat sewaktu masih aktif sebagai seorang Pengusaha,walaupun belum kaya raya,tapi untuk memperpanjang surat surat,saya tidak perlu bolak balik ke kantor yang bersangkutan. Karena begitu saya telpon,terus dijawab oleh kepala kantornya:"Aduh bapak nggak usah repot repot datang kesini,biar saya suruh anggota kerumah bapak. "Dan benar terjadi hal yang "menakjubkan" ,petugas datang kerumah saya dan bahkan membawa slip jari. Kemudian setelah surat perpanjangan selesai,diantarkan kerumah saya. Â (sengaja saya tidak menuliskan nama instansinya,agar jangan sampai saya di polisikan)
Hal ini bertolak belakang dengan yang saya alami,ketika berada dalam kondisi yang sekarat dalam masalah keuangan . Mau menghadap pimpinan bank saja,saya dibentak bentak sekuriti . Dan ketika mau minta kredit UKM , kepala bagian kredit,memandang diri saya dari ujung rambut sampai keujung jari kaki .Dan saat ditanya apakah saya punya Sertifikat Tanah atau BPKB kendaraan dan saya menjawab :"tidak punya" maka jawaban yang saya terima adalah :"Maaf,kepala tidak laku dijadikan agunan disini" Â
Tapi selang beberapa tahun kemudian,saat nasib saya berubah dan jadi Pengusaha, sambutan yang saya terima saat berkunjung ke bank yang sama adalah luar biasa. Begitu masuk sudah mendapatkan sambutan hangat :"Selamat pagi pak, Maaf apa yang bisa saya bantu>?" Wuih.enak banget jadi orang kaya. !"
![ket.foto: bersama sahabat kami di Mataram/dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/15/mataram-5fb05b19d541df599d23b7e6.jpg?t=o&v=770)
Ada 2 hal yang tidak dapat dibeli dengan uang,yakni :"Cinta dan Persahabatan" .Tentu saja yang dimaksud disini adalah cinta dan persahabatan yang tulus. Cinta yang tulus itu saya dapatkan dari wanita yang sudah mendampingi hidup saya selama lebih dari 55 tahun dan dari anak mantu dan cucu cucu kami. Sedangkan persahabatan yang tulus itu saya temukan selama 8 tahun bergabung di Kompasiana ini. Kami mendapatkan ribuan teman dan sekitar 100 orang sahabat yang dengan setia ,selalu menyempatkan untuik saling menyapa dalam setiap kesempatan. Â Hanya sesama para sahabat yang mau meluangkan waktu,untuk saling berkunjung. Kalau sekedar teman,ya kapan kebetulan ketemu saja,baru saling sapaÂ
Semoga persahabatan di dunia maya ini,akan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan dengan saling bertemu ,pada kesempatan pertama. Saya dan isteri beruntung dan bersyukur,memiliki sahabat dimana mana dan tidak punya musuh satu orangpun di dunia ini. Sungguh seperti kata peribahasa :"Seorang musuh sudah terlalu banyak ,tapi seribu sahabat masih terlalu sedkit .. " Â
Nah,maukah teman teman menjadi sahabat kami ? Sampai ketemu di tanah air yaa
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI