Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawan Mereka (Bung Karno)
Sudah berapa banyak tugu pahlawan yang pernah kita kunjungi ? Sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban,karena jawabannya ada dalam hati setiap orang. Hari ini ,10 November ,2020 ,bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan  .Dan sebagai salah satu dari 254 juta orang Indonesia ,saya ingin menunjukkan bahwa walaupun tinggal jauh di negeri orang,tapi tak pernah melupakan tanah airnya . Ingat tanah tumpah darah,tentu kami tetap ingat jasa para Pahlawan kita ,
Karena itu,melalui tulisan sederhana ini,ijinkanlah saya menampilkan beberapa Tugu Pahlawan yang pernah kami kunjungi.Antara Lain:
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/10/tugu-pahlawan-1-5fa9b23fd541df46e10f6c44.jpg?t=o&v=770)
5 Maret 1950- Perjuangan Padang dan sekitarnya- Achirnya Pinang pulang ketampuknya-Dirajakan dengan perasaan gembira-Akan djadi peringatan bangsa Negara Republik Indonesia,idaman sutji-Genggam teguh abadi
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/10/tugu-pahlawan-3-5fa9b2608ede48318f625532.jpg?t=o&v=770)
Ratapan Ibu ini menjadi terkenal, karena merupakan saksi bisu dari sejarah perjuangan anak anak bangsa di kota kecil ini. Dimana mereka yang tertangkap, dijejerkan dipinggiran Batang Agam. Ditembaki dan kemudian tubuh tubuh mereka terkulai dan terlempar kedalam sungai ini. Sementara ibu ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan mereka, hanya bisa pasrah meratapi putra putra tercinta mereka dicabik cabik peluru penjajah
Menurut catatan pada prasasti. Jembatan ini dibangun pada tahun 1818. Memiliki panjang 40 meter dengan arsiktektur gaya tempo doeloe, jembatan yang dibangun tanpa konstruksi dari besi beton ini melintang tepat diatas sungai Batang Agam. Sekaligus menghubungkan antara Pasar tradisional Payakumbuh dan Nagari Batang Tabik.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/10/lobang-jepang-5fa9b803d541df73391fc933.jpg?t=o&v=770)
Menurut sejarahnya dibangun pada tahun 1942 Disamping itu Lubang Jepang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m Menapak kaki di lorong sempit dan gelap ini,tentu bukan untuk mendapatkan rasa horor yang mendebarkan,serta membuat bulu kuduk berdiri. Melainkan ,untuk mengingatkan kita ,bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini,sama sekali bukan hadiah dari penjajah,melainkan hasil  pengorbanan para pendahulu kita. Mereka mati, agar kita bisa merasakan hidup dalam alam kemerdekaan
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/10/bung-hatta-5fa9b897d541df73391fc936.jpg?t=o&v=770)