Di saat hidup terpuruk, istri saya dengan rela,menjual semua perhiasannya, agar dapat membeli kendaraan L 300,untuk dimanfaatkan sebagai kendaraan antar jemput anak sekolah. Karena sedan Corolla sudah kami jual untuk menutupi kerugian bisnis,akibat ditipu orang kepercayaan kami.Â
Dapat dibayangkan bagaimana perasaan isteri saya, yang selama bertahun tahun menjadi istri boss ,tetiba kini menjadi Sopir antar jemput. Dan tidak sekalipun isteri saya mengeluh
Ada Kalanya, pasangan hidup kita harus diingatkan,bila kita menyaksikan bahwa apa yang dilakukannya, berpotensial membahayakan dirinya. Walaupun mungkin saja, teguran sehalus apapun,tetap saja menghadirkan rasa pahit bagi yang ditegur, karena merasa dihalangi. Tapi hal ini mutlak diperlukan, agar suami isteri dapat saling mengingatkan dan saling menjaga.Â
Hal ini berlaku timbal balik. Intinya adalah mencintai, bukanlah berarti membiarkan orang yang dicintai, berbuat sesuka hatinya. Bilamana diperlukan kita harus berani menegur.Â
Hal inilah yang membuat kami berdua mampu menjalani hidup pernikahan selama lebih dari setengah abad dan tidak sekali juga ada yang ngambek kalau diingatkan.Â
Cuplikan biografi dari perjalanan hidup kami berdua
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H