Sebuah Kebahagiaan dan Sekaligus Sebuah Tanggung Jawab Moral
Untuk mendapatkan tempat sebagai Idola dalam hati seseorang, tidak cukup hanya dikagumi saja. Karena raga kagum hanyalah serpihan dari pemahaman makna "Idola" secara utuh.Â
Kita bisa saja kagum menyaksikan seorang Pembalap ,yang dengan begitu piawai melewati tikungan tajam di sircuit arena balapan ,sehingga tubuhnya miring hampir menyentuh aspal,tapi selamat melalui semua rintangan Rasa kagum ini hanya berlangsung selama satu dua menit dan kemudian sebelum mentari kembali ke peraduannya,kita mungkin sudah melupakan tentang Pembalap tadi.Â
Atau kita mungkin terkagum kagum menyaksikan seorang Pemain akrobat,mengayunkan diri di udara dan berhasil menggapai sisi lain dengan selamat. Tapi tidak serta merta sosok tersebut menjadi idola kita. Kalau boleh diuraikan, untuk melahirkan keputusan menjadikan seseorang menjadi Idola kita,setidaknya dibutuhkan rasa:
- kagum
- yakinÂ
- hormat
- sayangÂ
- simpati
Menjadi Idola Sebuah Kebanggaan Tapi Sekaligus Sebuah Tantangan
Menjadi idola orang banyak,tentu saja merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai.Tapi jangan lupa,menjadi Idola orang banyak,sekaligus disertai sebuah tantangan. Untuk membuktikan kepada orang banyak,bahwa diri kita,memang patut diidolakan. Sekali saja kita menampilkan perilaku tak sepantasnya,maka kita akan melukai hati orang orang yang mengidolakan diri kita
Rasa tanggung jawab moral ini,menjadi alaram bagi diri kita,untuk jangan pernah bersikap pura pura,karena apapun yang disembunyikan,suatu waktu pasti akan tersingkap. Menjadi idola orang banyak adalah sebuah kehormatan,kebahagiaan tapi sekaligus memikul beban tanggung jawab moral. Sekali saja salah tingkah,akan merusakan hati begitu banyak orang yang mengidolakan diri kita.Â
Siapakah sosok yang menempati urutan teratas sebagai Idola di Kompasiana ?
Tentu ditentukan oleh para Kompasianers yang telah ikut menampilkan sosok Idola masing masing. Melalui artikel ini,dengan setulus hati ,saya dan belahan jiwa , menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga ,kepada Kompasianers yang telah menempatkan nama saya dan isteri dalam daftar Kompasianer yang diidolakan. Sangat berharap tahun depan kita dapat bertemu di tanah air. Dan bila ada yang berkesempatan berkunjung ke Perth, kami akan menjadi tuan rumah dan sahabat yang baik,dalam melayani .
Sekali lagi terima kasih dan semoga Tuhan membalas dengan rahmat yang berlimpah limpah,kepada setiap orang yang menyayangi kami berdua.
Tjiptadinata Effendi