Menekuni Serba Serbi Tentang Koleksi Perangko
Selama masa lockdown ketat diberlakukan di Australia, saya dan isteri banyak memanfaatkan waktu di rumah untuk membaca dan menulis, di samping melakukan aktivitas rumah tangga. Salah satu buku yang saya pinjam ulang hingga 2 kali adalah buku yang berjudul
Mengapa? Karena tidak mampu saya memahami seluruh isi buku yang tebalnya 256 halaman ini,mengingat saya hanyalah salah seorang Kolektor Perangko musiman.Â
Hal ini disebabkan terlalu banyak saya menekuni hobi,hingga bias dan tidak fokus. Saya sudah menjadi Kolektor pisau sejak masih muda,yakni sudah lebih dari 50 tahun dan sudah berhasil mengoleksi hampir 100 jenis pisau antik dan unik dari  puluhan negara.Â
Dapat dikatakan dalam hampir setiap kunjungan ke berbagai negara,maka benda pertama yang saya cari adalah pisau antik dan perangko bekas.Â
Disamping itu saya juga hobi mengoleksi coin dari berbagai negara dan tentu saja uang lawas ,sejak puluhan tahun lalu. Masih ada lagi ,yakni koleksi berbagai pena dari berbagai merk dan mengoleksi piringan hitam.Â
Akibat terlalu rakus mau main borong semua hobi.maka akibatnya sudah dapat diramalkan,yakni tidak lagi fokus alias membias. Makanya sejujurnya saya mengakui bahwa diri saya termasuk hobi musim musiman.Â
Kalau lagi mood,maka saya betah setiap hari memandangi dan mengamati koleksi ,tapi kalau lagi nggak mood,maka kasihanlah semua benda kesayangan tersebut tinggal kesepian tak mendapatkan sentuhan. Karena saya lebih mencintai hobi menulis,ketimbang semua hobi lainnya.
Kecenderungan akan rasa cemas dan was-was bahwa sudah terasa nuasa senjakala membalut media cetak semenjak media digital terus mencengkeramkan kukunya dari berbagai sudut.Â
Hal ini di mulai sejak awal internet menjajah dunia diawal tahun 1990-an. e dan sejenisnya Paling mencolok, setidaknya pada kecepatan proses dari detik sebuah kejadian dapat langsung direkam, diketik dan dilengkapi dengan foto pendukung hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik pengaruh ini ikut menyusup hingga ke pengiriman surat surat pribadi lewat jasa pos, karena surat-surat sudah dapat dikirimkan via email dan WA tanpa perlu jasa pengirim.