Yang awet hingga kini
 Lina, Sayangku
Sejak pertama kali bertemu, aku merasa hatiku bergetar. Apakah ini yang dinamakan love at the first sight? Sungguh aku tidak tahu karena belum pernah jatuh cinta.
Sejak saat itu, setiap kali kita berpapasan, jantungku berdebar dengan kencang. Aku tidak tahu mengapa? Â Bila malam tiba, setiap kali aku memejamkan mata, wajahmu muncul dan tampak tersenyum. Berkali kali aku mencoba mengingatkan diriku, bahwa mungkin inilah yang dikatakan cinta monyet. Tapi semakin aku berusaha untuk melupakan ,semakin dalam aku berada dalam pusaran gaib iniÂ
Dua tahun berlalu sudah
2 Tahun sudah kita saling mengenal  Dan hampir setiap hari aku mencari kesempatan untuk dapat menatap wajahmu.Tapi mulai esok aku akan kehilangan kesempatan tersebut. Tadi ada pengumuman kelulusan dan namaku ada di dalam daftar. Semua siswa bersorak, tapi aku terdiam. Bukan karena tidak tahu bersyukur, tapi ada hal yang membuat hatiku gundah. Betapa tidak, mulai esok aku tidak akan lagi datang kesekolah ini karena sudah lulus, Tapi dirimu masih akan berada disini selama satu tahun lagi, Sejujurnya, aku merasa tidak akan mampu menanggung rindu selama satu tahun, hingga dapat bersamamu lagi seperti janji kita, yakni sama sama melanjutkan studi di IKIP Padang.
Sayang, aku berjanji, cintaku padamu tak akan pernah meluntur dan akan mencintaimu sepanjang hayatku. Sementara dirimu melanjutkan sekolah setahun lagi, hingga ujian akhir di kelas III aku akan bekerja untuk mengumpulkan dana, melanjutkan studi di IKIP agar dapat kembali bersamamu. Dan tidak ingin kita terpisah lagi dan akan selalu setia mengawal cintaku padamu.Â
Salam sayang selalu untukmu Lina,belahan jiwaku
5 Oktober ,1963
catatan:
2 januari ,1965 kami menikah dan cinta kami awet hingga kami sama sama menua Â