Bila Sudah Terjadi Baru Menyesal Tak Akan Ada GunanyaÂ
Tidak perlu rasanya saya mengulangi kisah yang akan merobek hati kita tentang bagaimana orang yang diyakini akan melindungi anak dan isteri kita ternyata malahan bagaikan pagar makan tanaman .Â
Kalau dikampung halaman saya ada peribahasa senada yang berbunyi "Tungkek Pambawo rabah" , yakni orang yang seharusnya menjadi tempat untuk berpegang justru membawa petaka dalam hidup kita
Entah setan apa yang merasukki,ternyata tidak sedikit orang yang menjadi korban dari sosok yang seharusnya melindungi, justru berbalik menghancurkan hidup orang yang berlindung kepadanya.Â
Ada yang dipanggil :
- paman
- kakakÂ
- guruÂ
- ayah
- kakek
- opa
Tampil santun dan dimana mana tebar petata petiti,bagaimana menjalani hidup dengan baik dan benar. Ternyata apa yang terjadi dibelakang hari sungguh membuat jantung kita bisa copot.Â
Orang yang selama bertahun tahun dijadikan panutan, dihormati karena dianggap sebagai sosok yang bijak lestari ternyata adalah Pagar Pemakan Tanaman.. Perlu disebutkan namanya ? Rasanya tidak perlu, karena hanya akan membuat kita jijik dan mual mual.Â
Apa Yang Terjadi Pada Orang Lain Bisa Saja Terulang Lagi pada diri keluarga kita
Memang tidak patut kita mengeneralisir tindak kejahatan yang dilakukan oleh segelintir orang,tapi perlu diingat,bahwa apa yang terjadi atas diri korban lainnya, bukan tidak mungkin terulang lagi pada diri anak isteri kita. Karena itu, sebelum semuanya terlambat mari kita prioritaskan melindungi anak isteri kita dari srigala berbulu domba yang boleh jadi masih ada hubungan kekeluargaan atau malahan sosok yang sangat dihormati selama ini
Hindari Overdosis Kepercayaan
Memercayai seseorang,tentu saja tidak masalah. Karena kalau kita tidak percaya kepada sesama manusia,mau percaya kepada siapa ? Tapi jangan sampai overdosis kepercayaan. Dalam hal materi saya sudah berulang kali mengalaminya. Dimana orang yang sudah kami tolong,bahkan kami perlakukan sebagai anak sendiri,ternyata tetap saja bukan jaminan  Tapi hilang uang, dapat dicari gantinya, Kalau kehormatan keluarga sudah hilang, tak ada lagi yang dapat memperbaikinya. Â