Menulis terapi diri dan sekaligus aplikasikan hidup berbagi
Menulis sekaligus menjadi motivasi bagi saya untuk bangun pagi. Jam 4.00 subuh saya sudah bangun setiap hari. Pada awalnya saya gunakan alarm untuk membangunkan, tapi setelah terbiasa, maka natural alarm yang ada dalam diri bekerja secara otomatis. Maksudnya tanpa dibangunkan okeh suara alarm, saya sudah terbangun dengan sendirinya. Dan hal ini berlangsung selama bertahun tahun hingga kini di usia 77 tahun plus.
Jadi kalau ada yang bertanya, "Apakah benar menulis di samping hobi, juga sekaligus merupakan terapi diri?"
Saya berani menjawab "benar" karena saya sudah mengalami sendiri.Dan manfaat menulis bukan hanya sebatas terapi diri ,tapi  juga sekaligus kesempatan mengaplikasikan hidup berbagi melalui tulisan kita Sebuah tips, "seorang penulis sekaligus pembaca yang baik. Tapi seorang pembaca belum tentu menjadi seorang penulis".Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H