Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaya Hidup dan Biaya Hidup Itu Berbeda Nggak, ya?

3 September 2020   19:42 Diperbarui: 4 September 2020   04:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri / harga telur Rp. 20.000 perlusin

Yang Mahal Itu Sesungguhnya adalah Gaya Hidup

Ketika ada yang bertanya "Berapa biaya hidup di Australia?" dan saya menjawab, "Tidak banyak beda dengan biaya hidup di Jakarta," tidak ada yang percaya. Karena dikira saya bercanda. 

Yang paling mahal adalah sewa rumah. Rumah sederhana saja, sewanya sekitar 1.500 dolar per bulan. Kalau sewa rumah yang lokasinya dekat pantai, seperti di daerah tempat kami tinggal, sewa rumah per bulan berkisar sekitar 2500 dolar atau setara dengan 25 juta rupiah perbulan.

dokpri/harga gula pasir putih, per 2 kg, $,1.80 atau perkg sekitar Rp.10.000
dokpri/harga gula pasir putih, per 2 kg, $,1.80 atau perkg sekitar Rp.10.000
Tapi kalau yang dimaksudkan biaya dapur, maka tidak banyak bedanya kalau membandingkan harga beras di Indonesia dan Australia, rasanya tidak banyak bedanya. Begitu juga dengan harga tepung terigu, tepung beras dan tepung tapioka, yang rata-rata harganya sekitar 1 dolar atau setara dengan Rp 10.000. Sementara harga beras di Australia juga tidak banyak beda dengan di Indonesia.Termasuk harga daging sapiKalau harga buahan lokal di sini, seperti buah apel dan buah peer, hanya berkisar sekitar 1 dolar per kilo atau Rp.10.000. Buahan lokal seperti Apel dan buah Peer,hampir tidak dilirik orang ,saking melimpah.Bahkan dikasih  gratis,anak anak saja tidak tertarik

apel-5f5158bcd541df19536aafc2.jpg
apel-5f5158bcd541df19536aafc2.jpg
dokpri. /ket.foto: buah apel ini disediakan gratis,tapi anak anak disini sama sekali tidak meliriknya

Jadi, tidak benar bahwa biaya dapur di Australia berlipat kali dibandingkan dengan biaya dapur di Indonesia. Semuanya terpulang pada gaya hidup masing-masing. 

Kalau mau hidup dengan gaya hidup orang Indonesia, maka sesungguhnya biaya dapur, yakni untuk makan sehari-harian tidak banyak bedanya dengan ketika kami masih tinggal di jakarta. Yang paling mahal di sini adalah sewa rumah.

ket.foto: harga beras per 10 kg satu kantung -$,7,99 atau Rp.80.000 per 10 kg./dokpri
ket.foto: harga beras per 10 kg satu kantung -$,7,99 atau Rp.80.000 per 10 kg./dokpri
Besar Kecil Pengeluaran Biaya Dapur Kita yang mengatur

Berbeda dengan sewa rumah, yang menentukan tentu yang empunya rumah. Tapi kalau besarnya biaya dapur, semuanya tergantung kepada ibu rumah tangga yang menentukan.

Kami beruntung, rumah tidak perlu disewa karena sudah disediakan oleh Putra kami. Jadi kami hanya butuh biaya dapur dan pengeluaran untuk mengisi BBM. Kalau mengenai biaya perawatan, kami tidak perlu kuatir karena ada Medicare Card, semacam BPJS di tanah air kita.

dokpri
dokpri
Kalau untuk sarapan pagi senang makan Indomie, di sini banyak yang jual Indomie, seperti di Spudshed, Coles dan Woolworth. Kalau ada tamu dari indonesia, baru kami ajak makan di restoran. Atau kalau diundang makan oleh anak cucu, kami ikut makan di restoran Asia. Selebihnya, isteri yang memasak di rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun