Jangan Tunggu hingga Terlambat
Angan-angan mau beli saham sebagai investasi tentu saja sangat baik dan patut dijadikan contoh. Tapi banyak orang yang lupa bahwa selain dari saham ada dokumen yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan selembar kertas Saham, yakni Polis Asuransi.Â
Menurut sumber dari Kompas.com baru sekitar 6 persen orang Indonesia yang memiliki Polis Asuransi. Atau dalam kalimat lain, dari 100 orang Indonesia, baru sekitar 6 orang yang sudah memegang PolisÂ
Untuk jelasnya Silakan Disimak Kutipan di Bawah ini:
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, potensi kedepan maka masih ada 93,4 persen pasar yang belum digarap. Hal tersebut karena, hingga saat ini baru 6,6 persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa. "Baru 6,6 persen penduduk Indonesia yang punya polis" (kompas.com).
Perlu Pemikiran Matang
Mengapa punya Polis Asuransi merupakan hal yang penting dan bermanfaat? Kalau kita menyimpan uang di tabungan, maka seringkali uang yang disimpan tidak betah berlama lama di-lockdown di sana.
Misalnya, rencana menabung 100 juta rupiah tapi baru terkumpul dalam tabungah sebanyak belasan juta, godaan datang bertubi-tubi. Istri minta dibelikan Ponsel terkini atau anak minta gawai baru, maka hati menjadi luluh dan esok harinya meluncur di ATM dan main gesek mengesek, maka isi tabungan berpindah status. Dari status di lockdown, kini sudah bebas terbang kemana saja. Akibatnya rencana awal untuk menabung sejumlah 100 juta rupiah tetap merupakan kenangan abadi.
Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak
Terluput dari serangan Covid-19 bukan berarti sepenuhnya aman. Boleh jadi miss corona hanya numpang lewat saja, tapi penyakit lain yang mengambil alih tugas miss corona, yang mengakibatkan salah seorang dari orang tua dipanggil pulang oleh Sang pemilik Kehidupan.Â