Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keceriaan yang Hilang di Peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 RI

18 Agustus 2020   11:04 Diperbarui: 18 Agustus 2020   11:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun Bisa Menghibur Diri Dengan Mengikuti Acara Secara Virtual

Hampir tidak pernah kami melewatkan setiap perayaan Hari Kemerdekaan RI selama berada di Australia. Baik ketika kami masih tinggal di Kota Wollongong, Negara Bagian New South Wales, maupun setelah menetap di Burns Beach, Australia Barat. Namun khusus untuk tahun ini, memang tidak ada undangan dari KJRI dan tidak ada perayaan dalam bentuk apapun.

dokpri
dokpri
Walaupun tentu kita bisa saja berdalih bahwa  perayaaan Hari Kemerdekaan itu sesungguhnya bukan hura hura,tapi memahami arti dan maknanya.apalagi ada kesempatan untuk mengikuti acara 17 Agustus secara virtual. Tapi kalau mau bicara jujur dan tentu kita harus jujur pada diri sendir,,baru dapat diharapkan jujur pada orang lain,yakni terasa ada sesuatu yang hilang dari perayaan 17 Agustus tahun ini.

dokpri
dokpri
Antara lain:
  • Kesempatan untuk merayakannya bersama sama dengan sesama orang Indonesia
  • kegembiraan saling bertemu yang tak akan tergantikan dengan acara virtual,betapapun canggih komunikasinya
  • Tak dapat lagi menikmati saling canda sesama orang Indonesia
  • hilangnya momentum untuk makan bersama di lapangan sambil berdiri

dokpri
dokpri
Mencoba Menghibur Diri Bagus,Tapi Tidak Dapat Menutupi Yang Hilang

Berusaha atau mencoba menghibur diri,bahwa inti dari perayaan HUT Kemerdekaan RI adalah rasa cinta pada tanah tumpah darah kita dan bukan hal hal yang bersifat seremonial tentu sah sah saja. Tapi kita juga harus mengakui,bahwa apa yang hilang tidak akan dapat ditutupi dengan menghibur diri menggunakan segala macam alasan. 

Yakni bahwa merayakan Hari Kemerdekaan RI secara spiritual tak lengkap rasanya bila tidak disertai dengan rasa kebersamaan yang ditandai dengan saling berjumpa dan bercanda bersama sesama orang Indonesia

dokpri
dokpri
Berbicara secara jujur apa yang ada didalam hati kita,boleh jadi akan menimbulkan kesan :"cengeng" atas diri kita. Tapi tidak mengapa mendapatkan stempel cengeng,demi kecintaan kita terhadap Indonesia tercinta .Karena dengan saling berkumpul merayakan Hari Kemerdekaan akan terasa benar bahwa kita itu sebangsa dan setanah air.

Ideologi boleh saja berbeda,pandangan politik yang tidak sama ,serta keimanan yang tidak sama,tapi kita semuanya adalah sebangsa dan setanah air. Bukankah begitu sahabat Kompasianers?

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun