Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tenggang Rasa Itu Berlaku Unisversal

14 Agustus 2020   22:30 Diperbarui: 14 Agustus 2020   23:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri /Agar betah tinggal di negeri orang,maka kita harus mau membuka diri untuk bergaul dengan warga lokal

Pesan Tersampaikan Tanpa Melukai Hati Orang

Dulu saking seringnya saya mendengarkan bahwa :"orang barat itu kasar"sehingga secara tidak  sadar terekam dalam hati saya dan meyakini hal tersebut sebagai sebuah kebenaran. Tetapi setelah kami tinggal di Australia,maka sudut pandang saya yang selama ini terdistorsi oleh pendapat umum.bahwa orang barat suka berbicara terus terang,sehingga terkesan kasar.

Tetapi pada kenyataannya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar Bahwa mungkin segelintir diantaranya bersikap kasar,tentu saja bisa terjadi ,karena tidak ada satupun bangsa di dunia ini yang sempurna .Tetapi secara umum.mereka juga sama dengan kita di Indonesia,yakni memiliki tenggang rasa dalam berinteraksi dengan orang lain

Berani Menegur

Di Australia bila terjadi sesuatu yang dianggap tidak pantas,seperti misalnya memotong antrian,maka orang akan menegor siapapun . Orang disini tidak peduli orang kaya ,orang terkenal ,maupun pejabat. Semua orang diperlakukan sama disini. Bahkan Kepala Polisi ,setingkat Kapolda kalau di Indonesia,pernah mengemudikan kendaraan melewati batas maksimum.yakni seharusnya memasukki ruas jalan yang ada rumah penduduk maksimum kecepatan adalah 50 km/perjam . Karena sudah malam,maka Kepala Polisi ini ,mengemudikan dengan kecepatan 58 km perjam .Terkena jepretan Speed Camera  Dan ia dengan jujur mengakui kesalahannya dan membayar denda

Jadi bertindak tegas dan terus terang,tidak serta merta harus kasar. Kalau menegor orang yang melakukan kesalahan,maka hal yang lazim dikatakan adalah :"Excuse me ." dan kemudian ditutup dengan "thank you" Jadi tidak main bentak sana bentak sini,kecuali orang mabuk  Polisi baru bertindak keras dan kasar,bila ketika di minta berhenti ,malahan terus lari. Pasti akan tertangkap dan ketika ditangkap.akan diperlakukan sebagai penjahat dan diborgol

Selama belasan tahun kami disini,bersyukur bahwa belum pernah kami diperlakukan secara kasar ,karena mereka sangat menghargai orang tua'

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun