Menjadi Guru Disekolah Ikatan Hanya Selama Mengajar
Sebagai orang yang pernah menjadi guru di SD dan di SMP PIUS selama beberapa tahun,maka tugas saya sebagai guru berakhir setelah saya alih profesi menjadi Bussiness Man, walaupun hubungan baik dengan mantan murid tetap berlangsung hingga kini, tapi tidak lagi dalam urusan belajar mengajar. Karena rata rata mantan murid saya sudah berusia antara 63 - 66 tahun. Bahkan mantan siswa di SMP Pius, sudah berusia 70 tahun.Â
Karena saya mulai mengajar di usia 24 tahun dan selisih usia dengan siswa SMP pada waktu itu sekitar 6 -7 tahun. Jadi hubungan yang kami rawat hingga saat ini,b ahkan saya dan mantan murid berada dalam satu Grup WA dan setiap hari saling menyapa.
Kata "Master" disini berarti "Guru" atau "Suhu" ,jadi bukan gelar akademik.Sebutan bagi saya adalah Grand Master karena dari tangan saya melahirkan puluhan Master Reiki dan sekaligus saya adalah Ketua Umum Asosiasi Indonesia yang kini diwajibkan menganti nama menjadi " Perkumpulan Reiki Indonesia".
Nah, secara moral seorang Master Reiki harus siap melayani murid muridnya 24 jam sehari dan berlalu seumur hidup.Tengah malam ada telpon masuk "Master, maaf mengganggu, maag saya kambuh Mohon transfer energi".Â
Maka sebagai seorang Guru Reiki, saya tidak punya alasan untuk mengelak apalagi sampai marah marah karena ditelpon di tengah malam. Bahkan walaupun saya sudah tidak aktif lagi tapi tanggung jawab moral berlaku seumur hidup.
Bagaimana Kalau Saya Menolak?
Secara hukum, saya tidak dapat dituntut.karena memang tidak ada perjanjian tertulis tapi secara moral seorang Master Reiki bertugas seumur hidup. Karena setiap pelantikan seorang Master Reiki mengucapkan janjinya dihadapan orang banyak bahwa ilmu yang diperolehnya,akan dimanfaatkan untuk diri sendiri dan keluarga serta siapa saja yang membutuhkan.
Hingga saat ini masih sering ada pesan masuk ditengah malam dan minta tolong agar saya mentranferkan energi dan saya tidak pernah sekalipun menolak dengan alasan apapun.
Menteri Yang Menjadi Master Reiki
