Ternyata Tanah Tumpah Darah Memanggilnya  Pulang
Tahun lalu saya pernah tulis artikel tentang Oma  Eni ,yang dalam usia 90 tahun ,selalu tampil rapi ,ceria dan cerdas. Tanggal 11 Juni, 2019 yang lalu Oma ini merayakan hari ulang tahun ke 90.Â
Kami bertemu setiap hari dalam rangka latihan RBA - Rahasia Berjalan Alami bersama sama selama 17 hari. Selama masa latihan, Oma tidak pernah sekali juga absen dan mampu berdiri selama satu jam .Disaat istirahat ,Oma dengan penuh semangat dan ceria bercerita panjang lebar mengenai masa mudanya
Oma yang lahir  tahun 1929  di Parakan sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menurut ceritanya di usia 12 tahun sudah menjadi Juara Bulu Tangkis tingkat kecamatan.  Oma menceritakan mampu bermain Badminton, 4 set secara non stop.Â
Kelak setelah beranjak dewasa, Oma sambil ketawa bercerita, banyak pria di kampung yang menjadi fansnya dan berusaha merebut hatinya. Namun hatinya kecantol dengan seorang pria yang berprofesi sebagai dokter. yang usianya terpaut 6 tahun lebih tua.Tampil rapi dan selalu ceria, di usia hampir mendekati satu abad, tentu tidak terjadi begitu saja,melainkan sudah dilatih dan dipersiapkan sejak usia muda.Â
Kangen IndonesiaÂ
Karena latihan RBA -Rahasia Berjalan Alami sudah selesai,maka kami tidak ketemu lagi . Dapat kabar Oma Eni kangen berlibur di Indonesia,karena sudah belasan tahun tinggal di Australia.Â
Sebelum ke Jakarta,sempat singgah ke Belanda ,karena ada anak cucu disana. Kemudian terbang ke Jakarta.Tapi firasat Oma kangen berlibur ke Indonesia ,merupakan panggilan dari tanah tumpah darah.Seperti lagu yang saya kutip dibawah ini:
- Indonesia tanah air beta
- pusaka abadi dan jaya
- Indonesia sejak dulu kalaÂ
- dipuja puja bangsa
- disana tempat lahir beta
- dibuai dibesarkan bunda
- tempat berlindung dihati tuaÂ
- tempat akhir menutup mata
- ciptaan : Ismail Marzuki
Dapat Kabar Oma Eni Meninggal di Jakarta
Kami dapat kabar dari keluarga Oma ,bahwa beliau meninggal di Jakarta, akibat jatuh dan kemudian sempat dirawat dilarikan kerumah sakit,tapi  tak lama berselang ,Oma telah pergi untuk selama lamanya
Karena keluarga Oma sedang berduka,saya tidak merasa perlu bertanya secara mendetail dan hanya dapat ikut mendoakan ,semoga Oma Eni sudah berbahagia di dalam surga. Setiap kali saya ke rumah yang dulu ditempati Oma di Jalan Lagoda,saya terbayang Oma yang selalu tertawa ceria.Tapi kini tawa cerianya tak akan pernah lagi kami temukan