Berbagi Pengalaman Pahit Akibat Salah Pilih Investasi
Ada yang berpendapat bahwa membagikan pengalaman pahit secara terbuka di media sosial adalah ibarat menepuk air di panci.yang akan terpercik adalah wajah sendiri. Tapi pendapat orang lain,tidak harus diadopsi sebagai pendapat pribadi kita, karena setiap orang bebas memiliki pandangan yang bersifat pribadi.
Apalagi menyangkut diri sendiri. Nah, bagi saya pribadi, menceritakan keteledoran saya di masa lalu sama sekali tidak saya rasakan sebagai membuka aib sendiri di media sosial, melainkan agar orang lain jangan sampai melakukan kesalahan yang sama seperti yang pernah saya lakukan.
Dosa-dosa yang Saya Lakukan Di masa Lalu
- Beli tanah di Pasaman tepatnya di Kinali seluas 38 hektar sejak tahun 1990, tapi ternyata kelak ketika mau dijual sudah diserobot orang Untuk berperkara, di samping butuh uang yang terlebih repot adalah saya harus bolak balik dari Australia ke Indonesia.
- Beli ruko di Saphire Square di Yogya, senilai sekitar 200 juta rupiah ternyata belum sempat dimanfaatkan, terjadi perkara antara pihak penjual dengan pemilik asli. Mereka berperkara dan Penjual kalah perkara Uang saya pun menguap
- Beli tanah di Pekanbaru, eeeh belum sempat ditengok, dinyatakan tanah tersebut digunakan oleh negara sebagai lokasi wisata, maka sertifikat Hak Milik hanya dapat dimanfaatkan sebagai kipasÂ
- Beli saham lippo, eeeh berakhir jadi kertas pembungkus kacang
Bukan Untuk Menakut Nakuti
Tulisan di atas seribu persen adalah benar,bukan hasil imaginasi dan bukan pula untuk menarik rasa simpati. Tapi agar yang sudah bersusah payah menabung uangnya, perlu check and recheck sebelum meletakan uangnya sebagai investasi. Â
Sahabat kami, Benny (bukan nama sebenarnya), secara diam diam membelanjakan seluruh tabungan keluarga senilai hampir 1 miliar rupiah dengan membeli saham Lipppo tanpa berunding dengan istrinya. Maksudnya ingin memberikan kejutan kepada istrinya bila harga saham meroket naik. Tapi ternyata, memang istrinya sungguh terkejut dan mereka hampir bercerai gegara uang simpanan hasil kerja keras bersama ludas untuk beli saham. Kalau menurut saya pribadi, membeli saham adalah kakak adik kandung dengan gembling. Tapi pendapat ini tentu saja tidak mewakili siapa siapa, tapi akibat kekecewaan akan pengalaman pahit.
Kembali ke Judul
Menjadi seorang Terapis Tehnik Reiki adalah salah satu pilihan yang paling tepat. Karena berdasarkan berbagai pertimbangan,antara lain:
- aman bagi semua umurÂ
- bisa dipelajari oleh siapapun
- tidak menggunakan alat alat
- tidak menjual obat obatan
- tidak ada pijat memijatÂ
- tidak ada efek negatif
Mengapa dikatakan menjadi seorang Terapis dengan tehnik reiki sebagai sebuah investasi? Karena tidak ada makan siang yang gratis,maka tentu saja belajar teknik penyembuhan ini tidak gratis. Tetapi investasi dalam ujud keterampilan ini, digaransi aman seumur hidup.
Sebagai seorang Terapis tentu saja boleh menerima pasien dan menerima biaya pengobatan, bila sudah terdaftar di dinas kesehatan terdekat. Karena itu sebelum belajar ,pastikan bahwa yang mengajar adalah dari Badan pelatihan yang sudah berbadan hukum dan sudah terdaftar di Dinas Kesehatan agar jangan sampai sia sia membuang waktu untuk belajarÂ