Â
Perlunya check and re-check Sebelum Menelpon
Pengalaman menerima telpon di tengah malam yang membuat kita kaget mungkin sudah merupakan pengalaman banyak orang.
Kita terbangun karena kaget karena biasanya telpon di tengah malam adalah bersifat emergency. Ada yang salah satu angggota keluarga yang sakit atau sesuatu yang sifatnya sangat mendesak.
Tetapi ketika dengan suara bergetar, kita menjawab telepon, ternyata di jawab dengan suara ketawa dari seberang sana: "Aduh maaf, masih tidur ya, hahahaa... Saya lagi nggak bisa tidur nih, jadi iseng menelpon hehhehe..."
Nah, gimana rasanya? Mau marah rasanya tidak tega, tapi sejujurnya hati kita jadi jengkel.
Baca juga : Kritik Sastra Puisi "Suatu Malam Ketika Aku Menelponmu"
Apalagi bilamana yang menelpon pakai video call lagi. Kalau cuma sekali dua kali, ya wajarlah, orang tidak tahu bahwa ada perbedaan waktu antara Indonesia dan luar negeri.
Tapi kalau telpon dari orang yang sama, kelak masih susul menyusul, maka suara ketawa yang mustinya menyenangkan hati kita malah kini berubah menjadi tidak nyaman di dengar.Â
Atau ada telpon berulang kali berdering, tapi karena kita lagi mandi, maka tidak bisa langsung menjawab. Tapi karena telpon terus berdering berulang kali, maka perasaan kita jadi tidak enak dan berpikir, "Jangan-jangan ada yang emergency".Â
Maka buru buru pakai handuk, walaupun tubuh masih penuh dengan sabun langsung menjawab telpon, tapi jawabanya diterima adalah suara ketawa yang menanyakan: "Apa kabar?" Rasanya gimana yaa?