Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Pernah Rasakan Berhutang Hanya untuk Sebungkus Nasi?

30 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 30 Juni 2020   05:05 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket,foto: makan malam di restoran Kungfu Kitchen bersama anak mantu dan cucu cucu serta mantu cucu/dokpri

Kalau Sudah, Pasti Tidak Akan Pernah Membuang Makanan

Setiap kali berkunjung ke restoran ,rasanya sedih banget menyaksikan betapa  makanan yang dipesan,hanya dimakan sebagian dan kemudian sisanya dibiarkan terletak di piring .Ketika pelayan restoran datang membersihkan meja ,seluruh sisa sisa makanan dimasukan kedalam ember untuk dibuang.

Walaupun di restoran yang menawarkan gaya :"All you can eat" sudah dicantumkan peringatan" Silakan anda makan sepuasnya,tapi bila makanan diambil dan tidak dimakan,maka akan kami kenakan biaya",tapi tetap saja tidak mampu menghentikan tindakan buang buang makanan,hanya karena merasa mampu membayar

Bagi yang sudah pernah merasakan hidup menderita,bahkan untuk sebungkus nasi ramas harus berutang,maka hal ini tidak akan pernah terjadi.Karena sudah merasakan betapa orang harus kerja keras,demi mendapatkan uang untuk membeli makanan.

Tapi bagi anak anak yang terlahir dari keluarga berada dan sudah terbiasa dirumahnya membuang makanan yang tidak disukai,maka apapun aturan,tidak akan mampu menggerakan hati mereka,karena tidak pernah merasakan pahitnya kehidupan

Tidak Habis Dimakan Minta Dibungkus,Mengapa Harus Malu?

Bila kami makan direstoran ,baik bila diajakan makan oleh putra putri kami,baik yang di jakarta,maupun di Australia, bila ada diantara makanan yang kami pesan tidak habis dimakan,karena sudah terlalu kenyang,maka kami selalu minta kotak plastik kosong untuk dibawa pulang.

Walaupun di restoran besar,tanpa harus merasa malu.  Bukan karena pelit,melainkan menyadari bahwa diluar sana ,ada jutaan orang yang kelaparan ,karena tidak mampu membeli makanan, Lalu mengapa kita harus membuang makanan ,padahal masih bersih dan layak dimakan ?

Hingga saat ini,baik ketika makan di  Restoran Asia ataupun di Western food restaurant, belum pernah ada yang heran mendengarkan kami minta kotak plastik untuk membawa pulang sisa makanan yang kami pesan .Kalau kita mengumpulin sisa sisa makanan dari orang lain,tentu saja kita malu,tapi bila mengumpulkan sisa makanan kita sendiri,mengapa harus malu?

Hanya sebuah renungan menjelang tidur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun