Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadikan Kemenangan Liverpool Kilas Balik Kehidupan Pribadi

28 Juni 2020   05:09 Diperbarui: 28 Juni 2020   05:40 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : Kompas.com

30 Tahun Masa Penantian 

Dalam beberapa hari ini diantara sekian banyak tulisan yang sangat menarik untuk disimak adalah berita mengenai kemenangan Liverpool, setelah masa penantian yang panjang, akhirnya Liverpool bisa kembali meraih gelar juara Liga Inggris. Sejujurnya saya sama sekali tidak paham akan seluk beluk olahraga yang mendunia ini.

Walaupun ketika masih duduk dibangku sekolah SMP  sering ikutan main sepak bola dikampung halaman. Tapi ya sekedar ikutan berolah raga dan hanya sebatas tahu tentang Klub PSP. Setelah di SMA ,karena lebih sibuk dengan olahraga beladiri dan berorganisasi maka saya sudah melupakan sepak bola.

Memetik Pelajaran Berharga Dari Liverpool
Berulang kali saya baca "Setelah masa penantian 30 tahun,akhirnya Liverpool menjadi Juara Liga Inggris". Luar biasa masa penantian 30 tahun bukanlah masa yang singkat, tapi ternyata hal ini  tidak menjadi lockdown abadi bagi Liverpool.

Alangkah eloknya bila kita dapat memetik makna dari hal ini yang mungkin dapat menyalakan kembali bara semangat kita yang sudah mulai redup dan hampir padam dalam meraih impian kita yang belum kunjung terwujud.

Tidak jarang setelah kerja keras bertahun tahun namun impian yang ingin dicapai belum menampakan titik terang sehingga semangat juang yang tadinya begitu mengebu gebu langsung padam bagaikan bara api tersiram hujan lebat. 

Kalau semangat hidup sudah rontok dan kemampuan memotivasi diri mengalami kelumpuhan,maka secara tanpa sadar seluruh daya daya hidup yang ada dalam diri menjadi rontok dan kita sudah berada ditepi jurang yang bernama "Putus asa" Dan bilamana orang sudah putus asa,maka tidak ada lagi yang dapat menolongnya. Dalam bahasa yang vulgar,orang yang putus asa,sesungguhnya sudah mati sebelum kematian yang sesungguhnya menjemput.

Kita Bisa Belajar dari  Setiap Kejadian 

Hidup ini adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir Dan kita bisa belajar dari setiap kejadian disekelilng kita. Salah satunya adalah memetik hikmah dari kemenangan Liverpool, setelah  masa penantian panjang selama 30 tahun. Bahwa terkadang untuk menjadikan impian kita menjadi kenyataan tidak selalu sesuai dengan target kita tapi bisa jadi jauh lebih lama. 

Setiap orang  pasti memiliki goal goal yang ingin diraih dalam perjalanan hidupnya, tapi seringkali tidak sabar menunggu .Jangan lupa bahwa antara sebuah impian hingga terwujud menjadi kenyataan ada rentang waktu yang harus dilalui,bisa dalam waktu singkat tapi bisa jadi merupakan masa penantian yang panjang. Karena itu berkaca dari  kemenangan Liverpool ini, jangan pernah berhenti berusaha.

Yakinlah suatu waktu ,kita akan mampu mencetak goal pribadi dan  meraih gelar Champion bagi diri pribadi karena sudah berhasil mengalahkan diri sendiri.

Renungan di hari minggu pagi

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun