Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesawat Khusus untuk Menjemput Mahasiswa

19 Juni 2020   18:35 Diperbarui: 19 Juni 2020   18:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: saat cucu kami diwisuda di University of Western Australia /dokpri

Yang Terputus Kuliahnya Akibat Covid -19

Setidaknya 2 Universitas sudah mendapatkan restu dari pemerintah untuk menjemput mahasiswanya yang terputus kuliahnya sejak diberlakukan lockdown  di seluruh negara bagian Australia. Universitas yang sudah memutuskan untuk mengambil inisiatif menjemput sekurang kurangnya 350 orang mahasiswanya yang tersebar di berbagai negara adalah Australian National University (ANU)  dan University of Canberra (U.C). Niat ini telah mendapatkan green light dari Perdana Menteri Scott Morrison. Direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juli 2020 mendatang.

Tentu saja pengertian dijemput disini bukanlah berarti akan dijemput dari rumah ke rumah atau dari kota ke kota, melainkan akan diberitahukan kota di negara mana yang akan dijadikan semacam meeting point. Untuk sementara, ancar-ancarnya, para mahasiswa akan diminta datang ke Singapore dan dari sini, mereka akan dijemput dengan pesawat khusus untuk diterbangkan ke Canberra, ibu kota Australia.

Akan Dijadikan Role Mode

Bila sekiranya insiatif dari dua universitas ini dapat terlaksana dengan baik, maka hal ini akan dijadikan role mode oleh seluruh universitas yang ada di Australia. Walaupun pemerintah Australia sudah membuka pintu secara bertahap, tapi aturan kesehatan seperti social distancing akan tetap dipegang teguh. Antara lain, seluruh mahasiswa yang akan datang bersama pesawat yang khusus dicarter untuk tujuan tersebut tetap saja harus menjalani karantina  dan seluruh biaya karantina di hotel akan ditanggung oleh pihak universitas.

Untuk memanfaatkan waktu, maka selama karantina berlangsung, para mahasiswa tersebut akan mendapatkan layanan akademis dan keagamaan. Tapi tidak dijelaskan secara rinci tentang hal ini. Dan sebelum diizinkan membaur dengan teman-teman lainnya di bangku kuliah, usai karantina, semua mahasiwa yang berasal dari luar Australia ini diwajibkan untuk ikut test Covid-19 demi untuk menghindari segala kemungkinan yang tidak diinginkan.

Hal ini tentu hanya berdasarkan garis besar kebijaksanaan yang diambil oleh kedua universitas ini, tapi rinciannya seperti apa, mungkin akan disampaikan kepada mahasiswa secara langsung.

Dari cucu kami yang kuliah di Sydney malahan belum mendapatkan kabar tentang hal ini karena universitas di mana ia kuliah belum menentukan langkah untuk ikut menjemput mahasiswanya yang berasal dari luar negeri. Kemungkinan mereka masih menunggu hasil dari uji coba kedua universitas yang disebutkan di atas. Begitu juga dari University of Western Australia, masih bersifat wait and see

[Sumber]

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun