Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hindari Sahabat Bayangan

12 Juni 2020   10:15 Diperbarui: 12 Juni 2020   10:17 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/ Livia Lut

Yang Hanya Ada Ketika Ia Membutuhkan Kita

Seribu sahabat masih sangat sedikit,tapi satu orang musuh saja,sudah terlalu banyak. Mengapa? Karena semakin banyak sahabat ,maka akan semakin banyak kesempatan bagi kita untuk menerima saran masukan,untuk menambah wawasan kita,sebelum mengambil suatu keputusan yang penting, 

Semakin banyak sahabat,semakin banyak pula peluang yang  akan dapat dihadirkan dihadapan kita. Dan yang paling penting adalah disaat saat kita membutuhkan dukungan, sahabat baik kita mungkin akan dapat memberikan saran untuk menemukan solusinya.Setidaknya dengan adanya sahabat sahabat baik yang mengelilingi diri,maka kita akan merasa kuat,karena merasa diri kita tidak berjalan seorang diri,dalam menghadapi marabahaya

Tetapi ternyata hidup ini tidak selalu memenui seluruh harapan kita,termasuk dalam urusan persahabatan. Diantara sebanyak itu sahabat yang mengelilingi kita,ada sahabat yang mengikuti bagaikan bayangan diri  kita.Kemanapun kita pergi ,ia akan ada disana. Ketawa bersama sama,minum kopi bareng dan saling bercanda ria. Saat saat seperti ini,serasa bagaikan dunia ini adalah milik kita 

Ketika Hari Mendung ,Bayanganpun Sirna

Ketika sinar mentari bersinar terang benderang,maka bayangan akan selalu mengikuti diri kita, Bahkan ketika kita bergeser kekiri ia akan mengikuti kekiri,begitu juga bila kita melangkah ke kanan ,maka bayangan ini akan mengikuti .Tapi begitu sinar mentari meredup dan hari mendung,maka bayangan lenyap entah kemana 

Ada peribahasa mengatakan :" Ketika anda tertawa,maka seluruh dunia akan ikut tertawa ,tapi ketika anda menangis,maka menangislah seorang diri" Alam akan melakukan seleksi bagi kita ,mana yang sahabat sesungguhnya  dan mana sahabat yang bagaikan bayangan,yakni selalu berada dimanapun kita berada ,tapi begitu sinar mentari meredup,akan hilang bagaikan awan tersapu angin.

A friend inneed  is a frriend indeed. Seorang sahabat sejati,adalah orang yang tidak hanya ada ketika kita sedang sukses,tapi juga disaat saat kita hidup terpuruk, akan selalu mendampingi diri kita. 

Sebagai penutup,izinkanlah saya mengutip sebait lagu:

Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun