Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pintar Tapi Tidak Lulus Tes, Kok Bisa Begitu?

6 Juni 2020   19:20 Diperbarui: 6 Juni 2020   19:21 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Hal yang Terlupakan 

Entah sudah berapa kali saya mendapatkan keluhan dari sesama teman asal dari Indonesia, betapa sulitnya mendapatkan SIM di Australia ini. Jangankan test mengemudi, bahkan test teori saja sudah dua kali tidak lulus.

"Heran ya pak Tjip, kalau saya tidak lulus, ya saya maklum, karena usia sudah 60 tahun dan bahasa Inggris saya berlepotan. Tapi putri saya lulusan terbaik jurusan bahasa asing di Jakarta dan ke sini untuk melanjutkan studinya untuk mendapatkan Master of degree, juga tidak lulus. Maaf, kalau pak Tjip dulu ikut test berapa kali baru lulus?" tanya pak Broto

"Hmm saya ikut test cuma sekali saja pak Broto, tapi saya beruntung lulus dengan catatan kesalahan nihil. Padahal bahasa Inggris saya juga bahasa gado gado, pak, tapi saja mempersiapkan diri selama satu bulan penuh. Setelah semua contoh soal soal test yang bisa diambil dari internet saya kerjakan dengan nol salah, sampai berulang kali, baru saya ikut test dan saya lulus," jawab saya

"Wah, kok bisa begitu ya? Apakah karena kebetulan Pak Tjip beruntung dapat soal yang mudah?" kejar pak Broto.

"Bukan pak, test teori untuk mengemudi bukan test kemampuan berbahasa Inggris, melainkan test penguasaan materi tentang rambu rambu lalu lintas dan aturan yang berlaku di Australia."

Inilah cuplikan pembicaraan kami dengan Pak Broto yang heran karena putrinya lulusan terbaik jurusan bahasa Inggris di Jakarta, tapi kok bisa tidak lulus test teori mengemudi?

Pintar Saja Tidak Cukup

Hal ini merupakan sebuah contoh nyata bahwa kepintaran saja tidak cukup untuk memasuki kehidupan, tapi harus cerdas. Sejujurnya, yang pintar bahasa Inggris  adalah anak mantu cucu, sedangkan saya hanya menguasai bahasa Inggris ala kadarnya. Karena itu saya sadar diri, walaupun di Indonesia saya sudah malang melintang mengemudikan kendaraan, bahkan beberapa kali mengemudikan kendaraan dari Padang ke Jakarta, tapi di negeri orang saya harus belajar.

Kalau nekad langsung ikut test teori, pasti saya tidak lulus dan berarti uang pendaftaran 60 dolar hilang. Bagi saya sebagai orang Indonesia 60 dolar adalah 600 ribu rupiah. Maka sebulan sebelum ikut test teori, saya kumpulkan semua contoh soal di internet dan mencoba mengisi jawabannya.

Pada awalnya banyak sekali kesalahan yang saya lakukan, tapi setelah selama sebulan saya latih terus hingga akhirnya nol salah. Masih tidak puas, saya teruskan latihan hingga dalam 10 kali saya kerjakan test yang saya ambil secara acak selalu lulus. Maka dengan percaya diri saya mendaftar dan ikut test teori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun