Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa Indonesia Lakukan Pelecehan Terhadap 30 Wanita?

9 Mei 2020   12:41 Diperbarui: 9 Mei 2020   13:28 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
University of melbourne | abc.news au

Scholarship recipient accused of sexual harassment by at least 30 Indonesian women

Membaca judul "Scholarship recipient accused of sexual harassment by at leas 30 Indonesian women" sudah membuat kita merinding. Bayangkan, seorang mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Australia didakwa telah melakukan pelecehan terhadap sekurang-kurangnya 30 orang wanita Indonesia.

Rasanya masih segar dalam ingatan kita sekitar dua tahun lalu, seorang Mahasiswa Indonesia yang bernama Rico, memasukkan sebuah kamera ke dalam spons di kamar mandinya. Dia berharap bisa merekam tiga teman serumahnya itu saat mereka sedang mandi. Namun, niat pria berusia 26 tahun itu tak menjadi kenyataan saat ketiga teman perempuannya itu melihat kilatan berwarna hijau dari dalam lapisan spon berwarna kuning. Mereka kemudian membongkar spons itu dan  menemukan sebuah kamera yang disembunyikan di dalamnya

Akibatnya Rico telah ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan negeri setempat karena terbukti sudah memasang camera untuk mengintip teman teman wanitanya yang mandi. Akibatnya, dirinya dihadapkan ke pengadilan dan jaksa menuntut agar dijatuhi hukuman penjara. Masih beruntung pria yang berusia 26 tahun ini. Hakim, dengan berbagai pertimbangan, memutuskan bahwa dirinya tidak harus menjalani hukuman penjara, tapi cukup melakukan kerja sosial sebanyak 250 jam, sebagai hukuman (sumber: nine.news dan Kompas.com)

Mahasiswa dari UUI Yogyakarta

Nah, kali ini masih menyangkut hal hal yang berbau seksual, mahasiswa UUI, yang bernama Ibrahim Malik, telah diadukan karena telah melakukan berbagai tindak pelecehan seksual. Saat ini pihak universitas telah berkomunikasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, yang dalam jumpa pers online pada Senin lalu (04/05) mengatakan setidaknya ada 30 perempuan yang sudah melaporkan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang mahasiswa di University of Melbourne serta penerima beasiswa 'Australia Award Scholarship'.

The Islamic University of Indonesia in Yogyakarta (UII) said in a public statement that it had formed a fact-finding team in response to the allegations, while its law faculty was working with alleged victims who wished to take legal action. It said its law faculty was communicating with the Legal Aid Institute (LBH) in Yogyakarta, which claimed in an online press conference this week t have received complaints from at least 30 women related to the student.

Di Melbourne, Ibrahim dikenal aktif dalam sejumlah kegiatan keagamaan dan sering diundang untuk menjadi penceramah di sejumlah masjid, yang jemaahnya kebanyakan warga Indonesia di Victoria. Pihak University of Melbourne mengonfirmasi bahwa pihaknya telah dihubungi oleh kedua alumni yang melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa yang masih aktif.

Setiap orang Indonesia yang berada di luar negeri,khususnya di Australia,sesungguhnya pada setiap keningnya sudah ditandai dengan meterai :"Indonesia"walaupun tak tampak kasat mata.Apapun yang dilakukan oleh satu orang,akan merembet semua orang Indonesia 

Kejadian semacam ini tentu tidak hanya mempermalukan keluarga si pelaku, tapi sekaligus merembet  kepada semua warga Indonesia yang kuliah di sana. Kalau tangan yang mencencang dan bahu memikul adalah hal yang sangat wajar. Tapi bila tangan mencencang, bahu semua orang harus ikut menanggung malu akibat perilaku memalukan dari satu dua orang, tentu saja merupakan hal yang sangat menyedihkan kita semuanya.

[Sumber]

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun