Sejujurnya,sempat saya berperang melawan diri sendiri. Ada suara dalam hati saya :"Ini kesempatan,take it or leave it" Apa susahnya mengubaha angka timbangan dari 3.400 kilogram menjadi 4.300 kilogram? Hanya dalam waktu satu menit,bisa mengubah nasib?" Tapi ,tiba tiba saya merinding, seakan akan ayah saya almarhum berdiri didepan saya dan mengulangi kalimat: "Kita bukan keluarga maling!' Saya bersyukur dalam detik menentukan ,saya berhasil mengalahkan diri sendiri
Sumpah serapah dari pedagang karet tersebut ,saya jadikan cambuk diri,bahwa untuk mengubah nasib,tidak harus merendahkan martabat diri menjadi sampah dan bangkai ayam .Ada cara lain yang terhormat,yakni kerja keras . Tujuh tahun kemudian,sumpah serapah tersebut berranformasi menjadi berkah, Saya sudah bukan lagi kuli ,tapi sudah menjadi seorang Pengusaha dan sekaligus Eksportir
Saya bersyukur kepada Tuhan, pelajaran hidup ini  telah menyelamatkan .Saya jauh dari sempurna,tapi seumur hidup saya tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan hak saya dengan cara apapun.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H