Kalau Perlu Jadi Gembala Anjing
Era Corona diwarnai dengan musim PHK atau dirumahkan yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga diseluruh dunia. Kalau yang melakukan PHK warung tenda atau perusahaan dengan modal serba tanggung, ya tentu bisa dimaklumi.Â
Tapi ternyata begitu dahsyatnya di nona maut Corona menyerang, sehingga perusahaan sekelas Casino bisa meradang dibuatnya. Akibatnya 95 persen karyawannya di stood down kan.Â
Istilahnya agak enakan bila dibandingkan dengan istilah "diberhentikan" atau di "PHK", tapi hasilnya ya sama yakni dikembalikan kerumah  masing masing atau diberhentikan.Â
Seperti yang dilangsir oleh abc.news total karyawan yang di stood down dari Crown Casino berjumlah 11.500 orang. Hal yang sama juga terjadi di Casino terbesar di Star Casino di Sydney
Masih mending, mereka dibekali uang sebesar masing masing 1000 dolar dan selama dua minggu sejak di stood down mereka masih menerima gaji penuh dan setelah itu menjadi urusan masing masing.Â
![Robin bersama anjing /foto abc,net,au](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/04/21/robin-abc-net-au-5e9ef361097f36364951f152.jpg?t=o&v=770)
Yang dimaksudkan dengan "anak anak" disini tentu bukan anak sekolahan, melainkan kaum muda Indonesia yang mencoba peruntungan dengan memanfaatkan WHV -Working Holiday Visa untuk bekerja paruh waktu. Dan dengan adanya lockdown dimana mana, sebagai pekerja casual atau paruh waktu mereka tidak mendapatkan apa  apa alias dilepas ayam.Â
Kalau hal ini terjadi di Indonesia, dimana kaum muda kita masih tinggal pada orang tua, setidaknya ada rumah tempat tinggal dan tidak mungkin orang tua tidak kasih makan anaknya walaupun sudah dewasa,
Tapi di negeri orang, pilihanya hanya dua, yakni: pulang kampung atau mencari pekerjaan apa  saja agar mampu bertahan.
Memang ada orang Indonesia yang termasuk mampu dengan ikhlas mau menyediakan makanan secara gratis, tapi tentu tidak mungkin sampai berbulan bulan?