Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Rasanya Hadapi Rotasi Kehidupan?

25 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 25 Maret 2020   21:00 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Dulu Tak Terpikirkan, Kini Kami Rasakan

Sewaktu anak anak masih kecil maka sebagai orang tua tentu saja seperti orang tua  lainnya memelihara dan membesarkan anak anak kami dengan penuh kasih sayang, 

Menasihati mereka bilamana dianggap perlu. Membelikan kebutuhan mereka muali dari sepatu, pakaian, jaket, tas, jam tangan dan seterusnya Dan memberikan mereka uang jajan hingga mereka kuliah dan mampu hidup mandiri.

Ketika Kami Pensiun Hidup Mulai Berbalik Arah

Sejak kami pensiun dan secara total meninggalkan bisnis serta tinggal bersama anak mantu dan cucu cucu di  Australia lebih dari sepuluh tahun lalu, kami mulai sadar diri bahwa Wheel of Life atau Roda Kehidupan itu memang benar benar terwujud. 

Walaupun kami mampu hidup mandiri, tapi setiap bulan anak anak mentransferkan dana ke rekening kami. Memberikan kami jam tangan, sepatu, jaket, pakaian dingin dan seterusnya. Persis sebagaimana kami memperlakukan sewaktu mereka masih kecil.

Bahkan kalau dulu setiap Imlek anak anak kami kasih Angpau, maka kini giliran kami berdua menerima Angpau dari anak anak, Padahal tidak sekalipun kami pernah meminta kepada anak anak kami yang ketiganya sudah berkeluarga.

Tadi Sore Kami Dinasihati Cucu

Rupanya cucu cucu kami juga tidak mau kalah dari orang tua mereka. Buktinya kami dikasih aneka ragam barang kebutuhan hidup. Malahan sore ini cucu kami datang dan memberikan nasihat "Engkong dan Emak, jangan  berkunjung ketempat ramai ya. Kalau ada perlu sesuatu telepon saja dan kami akan datang, Jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan seterusnya....." Tentu saja kami berdua sangat terharu karena begitu besar perhatian yang diberikan kepada kami.

2 Minggu lalu putra kami datang dan membawakan satu rak besi untuk tempat barang barang sambil mengatakan "Papa mama, kalau perlu apa saja telepon ya, akan saya antarkan." 

Nah, begitu juga dengan putri kami dan putra kami yang berada di Jakarta. Sebagai orang tua, kami sungguh mersa bersyukur mendapatkan perhatian begitu besar dari anak anak dan mantu, serta cucu cucu dan mantu cucu kami. Mereka memperhatikan kami hingga hal hal yang kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun