Disaat Orang Dipaksa  oleh Ketakutan Virus Corona, Menjadi Tahanan Di rumah sendiri
Di beberapa kota, sudah dinyatakan bahwa sekolah diliburkan selama dua minggu .Ketakutan yang menghantui orang banyak terhadap virus corona yang mematikan, menyebabkan  orang lebih memilih tinggal di rumah,bila tidak ada kepentingan yang mendesak. Kekuatiran ini,tidak hanya merambah seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,tapi juga seluruh dunia
Kemarin ,tetangga kami bercerita,bahwa rencana mau periksa pada dokter gigi ,dibatalkan,karena ketahuan bahwa salah seorang anggota keluarganya dicurigai terpapar virus corona.Walaupun ia sudah menjelaskan,bahwa hingga saat ini,ia belum ketemu dengan anggota keluarganya yang baru pulang dari luar negeri,tapi tetap saja dokter gigi yang akan merawatnya,tidak bersedia melanjutkkan karena kuatir dirinya akan tertular.Â
Ketakutan yang begitu besar ,dapat dipahami, karena bilamana terbukti ada seseorang yang positif terjangkit virus corona,maka semua orang yang berhubangan dengan dirinya dalam waktu belakangan ini,akan dicari dan diperiksa. Karena itu,orang mengambil sikap waspada dan  mengambil jarak dengan orang lain. Apalagi sampai mengunjungi sanak keluarga yang positif terkena virus mematikan ini.
Ketika Orang Lain Bingung, Para Penulis Malah Beruntung
Nah,disaat orang lain yang bingung ,karena tidak tahu harus berbuat apa sepanjang hari di rumah,sesungguhnya selalu ada hikmah yang dapat dipetik dari setiap kejadian apapun,betapapun buruk tampaknya. Ketakutan terhadap virus corona yang menyebabkan orang terpaksa tinggal dirumah sepanjang hari, sesungguhnya dapat merupakan peluang emas,untuk saling berkumpul bersama seluruh anggota keluarga.
Yang selama  ini saking sibuknya, ayah berangkat ke kantor sejak subuh,anak anak kesekolah dan istri mengurus rumah tangga. Tinggal serumah,tapi hanya ketemu di malam hari.Terkadang begitu sibuknya,sehingga tak ubahnya bagaikan orang  hidup kos kos an .Tinggal satu atap,tapi hanya sempat bertegus sapa di pagi dan di malam hari. Nah,akibat semuanya terpaksa menjadi "tahanan rumah" ,justru merupakan peluang emas bagi keluarga untuk dapat memulihkan hubungan kekeluargaan yang selama ini sudah semakin tawar.
Manfaat lainnya,yang paling dirasakan oleh orang yang hobi menulis adalah mendapatkan kesempatan emas untuk mencurahkan waktunya untuk menulis Yang selama ini,hanya dapat menulis dengan cara :"mencuri waktu " di pagi hari dan disaat jam istirahat makan siang di kantorÂ
Dengan Memanfaatkan Waktu Secara Cermat,Kita Tidak Lagi Merasa Menjadi Tahanan Rumah
Bagi orang yang tidak bijak dalam memanfaatkan waktu yang ada,pasti akan merasakan dirinya bagaikan tahanan di rumah sendiri.Mau keluar takut terkontaminasi dengan virus corona.Mau tinggal sepanjang hari dirumah tanpa ada jadwal kegiatan,sungguh membuat diri tak ubahnya orang tahanan di rumah sendiri.Â
Karena itu,bagi yang tidak hobi menulis,mungkin dapat mengisi waktu dengan hal hal bermanfaat,seperti membaca buku buku yang bermanfaat ,mendengarkan musik lembut,karena musik memiliki khasiat sebagai "sound therapy" Dan seperti yang sudah ditulis diatas merupakan peluang emas,untuk menghangatkan kembali hubungan kekeluargaan yang mungkin selama ini sudah mulai basi,karena tidak pernah dihangatkan