17 Hari Kami Bersama Setiap Pagi,Ternyata Merupakan Kenangan Terakhir
Tahun lalu saya pernah menulis tentang :" Usia 90 Tahun, Oma Ini Tetap Cerdas dan Rapi"Â
Selama 17 hari berturut turut, kami bertemu dengan Oma, dalam latihan cara berjalan yang benar atau dikenal dengan istilah "Natural Walking", Oma selalu tampil rapi dan ceria. Pesannya kepada kami berdua "Anda berdua, jangan sampai kalah dari Oma  ya",kata si Oma sambil tertawa ceria. Kami setiap pagi bertemu di rumah pak Welly,yang adalah anak mantu dari Oma.Karena putri Oma ,Sani menikah dengan Pak Welly dan menetap di Jalan Ladoga ,Iluka ,Australia Barat.Kami juga sudah sangat mengenal semua anggota keluarga ini,yakni Kimmy,Lyon,Henrico dan Chrissan .
Masih dilanjutkan dengan pesan
Menurut Oma, hidup tidak akan pernah lepas dari masalah. Cara terbaik adalah pasrah.What ever will be,will be " Apa yang akan terjadi,maka terjadilah. Kita tidak mungkin melawan takdir,maka jalan terbaik adalah pasrah diri kepada Tuhan dan selalu  mengawali hari dengan bersyukur dan gembira. Dengan selalu mengawali harinya dengan bersyukur dan selalu gembira, ternyata menghasilkan kualitas hidup yang prima,yakni tetap cerdas, ceria dan mampu bercerita dengan sangat detail kisah perjalanan hidupnya yang terjadi 90 tahun lalu !
Oma masih suka makan enak. Tidak ada pantangan,begini dan begitu,hanya tentu kita harus tahu diri ,yakni jangan makan berlebihan,katanya memberikan saran kepada kami berdua.Â
Oma Telah Kembali ke Tanah Terjanji
Entah karena apa,tiba tiba dapat kabar,bahwa Oma sudah kembali ke Jakarta,untuk menemui anak mantu cucu yang ada di Indonesia. Malam tadi dapat kabar dari putra kami,bahwa Oma sudah dipanggil Tuhan.Rasanya baru kemarin kami setiap hari bercanda dengan Oma ,yang selalu tampil rapi dan ceria.Tapi ternyata Oma dihimbau untuk kembali ke tanah air dan tak akan pernah lagi kembali ke Australia.
Oma ,sesungguhnya sama sekali tidak ada hubungan pertalian kekeluargaan secara biologis dengan kami.tapi jalinan hubungan baik,telah menjadi perekat antara kami dengan Oma.Sehingga ketika mendengar berita duka ini, kami sungguh sangat sedih. Anak cucu Oma tersebar di Indonesia,Australia ,Jerman dan Belanda. 17 hari kebersamaan kami bersama Oma yang  selalu tampil energik ini,merupakan kenangan abadi.
Selamat jalan Oma. Semoga damai di alam keabadian ! Kami akan  selalu merindukan tawa  ceria  dan canda OmaÂ
Tjiptadinata Effendi