Penasaran? Silakan Disimak Kisahnya
Sebenarnya saya sudah pernah menulis tentang wanita Indonesia yang bekerja di Pertambangan Kalgoorlie yang kami kunjungi pada tahun 2017. Tapi karena yang bersangkutan sedang mengemudikan traktor, tentu saya tidak mungkin melakukan tanya jawab.
Apalagi para pengunjung tidak diizinkan masuk kedalam lokasi pertambangan. Karena itu saya hanya menulis untuk menggambarkan kira kira bagaimana kondisi pertambangan disana dan berapa kira kira gaji seorang Sopir truk atau traktor di Pertambangan.
Salah seorang keponakan kami juga kerja disini. Menurutnya, kerja selama dua minggu dan cuti selama dua minggu untuk istirahat. Semua biaya transportasi pulang pergi dan akomodasi selama di lokasi pekerjaan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.Â
Rasanya enak banget ya? Sebulan kerja dua minggu tapi gaji penuh dan bersih lagi, karena  semua biaya yang lain lain ditanggung pihak pertambangan.Â
Nah, kebetulan ada wanita Indonesia yang sempat di wawancarai oleh ABC NEWS Â yang di beritakan kemarin tanggal 6 Maret, 2010
Karena sudah pernah menuliskan tentang lika liku kondisi di Pertambangan, maka agar tidak membosankan saya merasa tidak perlu di ulang tulis disini. Langsung saja to the point mengenai :"Superwomen" yang bekerja di Pertambangan Australia.Â
Walaupun emansipasi sudah lama berlangsung, seperti ada Pilot wanita, ada Polwan dan ada Kowad, bahkan Astraunot, tapi bila mendengar ada wanita yang kerja di Pertambangan kebanyakan masih terkejut.
Ha, masa iya? Karena kerja di pertambangan sudah melekat dalam pikiran orang banyak hal tersebut adalah pekerjaan laki laki. Bahkan tidak semua laki laki mampu untuk bekerja di pertambangan
Nama Nama Superwoman :
- Maryln Whyte
- Jelita Sidabutar
- Yulia  HadiÂ