Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Syukurlah Kita Tidak Gunakan Kertas Toilet untuk "Finishing Touch"

6 Maret 2020   20:20 Diperbarui: 6 Maret 2020   20:31 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : https://shop.coles.com.au/

Sehingga Kelangkaan Kertas Toilet Tidak Menjadi Masalah 

Sejak dari tempo dulu, rata rata orang Indonesia selesai  menunaikan karyanya di toilet tidak menggunakan kertas toilet sebagai "finishing touch". Cukup dengan segayung air sudah beres. Saya masih ingat, ketika di salah satu bioskop di Padang, air di toilet kering sedangkan sudah kebelet mau lakukan output, maka jalan satu satunya pada waktu itu adalah membeli dua botol limun yang digunakan sebagai pengganti air. 

Konon, menurut salah seorang Pastor asal Padang yang bertugas di Afrika, saking susahnya mendapatkan air maka orang tidak mau menggunakan air sebagai finishing touch karena terlalu berharga untuk dibuang. Cukup menggunakan pasir yang banyak terdapat disana. Bagaimana rasanya?Sejujurnya saya belum pernah mencoba mempratikkannya.

Kembali ke Judul

Sejak merebaknya kepanikan yang melanda dunia, ulah dari si malaikat maut yang bernama Corona ini mendadak kertas toilet jadi rebutan warga yang terjebak aksi main borong, Mereka tidak memborong makanan kaleng atau yang lainnya dan juga bukan Masker, melainkan kertas toilet. Sehingga terjadilah kelangkaan kertas toilet. 

Agar tulisan ini jangan sampai terkesan hasil imaginasi atau mungkin juga dianggap cerpen, maka silakan disimak satu alinea yang dikutip secara utuh dari sumber berita ;

"Panic in the toilet paper aisle. Amid the Covid-19 outbreak, it's not only canned goods, tissues, hand sanitiser and bottled water in hot demand.. Around the world supermarkets in Japan, the US, and Australia have been stripped bare of toilet rolls. There was even an armed hold-up in Hong Kong where thieves held up a supermarket to steal a toilet paper delivery.' (sumber)

Intinya adalah sebagai berikut: 

Akibat panic buying, maka setidaknya selain dari Australia,tercatat Amerika Serikat dan Jepang, kekurangan stock kertas toilet. Uniknya, kalau biasanya orang mencuri atau merampok sasarannya adalah uang atau barang berharga lainnya, tapi kini di Hongkong pencuri justru mengambil kertas toilet.

Tidak Ada Kertas Toilet. Kertas Koran Juga OK

Salah satu koran di Australia yang bernama NT sebagai tanda ikut berpartisipasi mengatasi kelangkaan kertas toilet, maka korannya sengaja di beri bonus satu lembar tambahan Yang dapat digunakan sebagai pengganti kertas toilet dengan cara menggandakan korannya menjadi delapan halaman. (sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun