Tapi Akhirnya Tergoda Ikut Berbelanja
Seminggu belakangan ini, Â warga Australia Barat tampak mulai kesurupan lakukan aksi borong barang kebutuhan pokok. Ada yang memborong dua troeley penuh berisi segala macam barang kebutuhan mungkin untuk kebutuhan selama berbulan bulan.Â
Makanan kaleng, gula pasir, dan susu serta segala jenis barang,tampak kosong di rak pajangan. Pada awalnya kami hanya geleng geleng kepala menyaksikan panic buying yang diakibatkan menggilanya "Miss Corona " diseluruh jagat raya.. Yang sudah menjadi viral di seluruh dunia dan korban yang jatuh terbanyak di Cina, Korsel dan Italia.
Di Autralia sesungguhnya bila dibandingkan dengan ketiga negara yang terkena dampak mengamuknya Coronavirus dapat dikatakan "tidak ada apa apanya", tapi ternyata juga tidak luput dilanda "panic buying." Seperti diberitakan :" theguardian/abc.net.au/ thewest dan bbc.news dan media lainnya.
Tapi setelah aksi ini ternyata tidak terhenti hingga disana saja,sehingga bukan hanya Coles,sebagai salah satu supermarket jumbo di Australia,tapi juga merambah supermarket jumbo lainnya,seperti Woolworth dan Aldi maka kami mulai terpapar aksi borong barang makanan ini.Â
Walaupun tidak ikut panik,tapi sempat terpikir,kalau memang terjadi seperti dikuatirkan oleh orang banyak,terus kami mau makan apa? Tetiba,dari awalnya,geleng geleng kepala menyaksikan kini malahan mulai ikutan. Tapi yang kami beli pasti beda dengan yang diborong oleh warga lokal.Â
Fokus ke Beras dan Mie Instant ,serta Cabe dan telur
Kami tidak perlu susu,keju ,ham dan makanan kaleng apapun.Sebagai orang Indonesia,yang kami tuju adalah : beras,Indomie dan cabe.garam dan gula pasir.Tapi cukup memborong satu troley saja yang ketika di total kasir ,wah lumayan,jumlah belanjaan lebih dari 300 dolar.Â
Istri saya sampai dua kali mencocokkan struck belanjaan dengan barang yang dibeli,apakah mungkin ada yang keliru? Ternyata memang segitu  total belanjaan,walaupun "cuma" untuk bahan makanan selama dua minggu bagi kebutuhan kami berduaÂ
Kalau obat obatan,kami tidak merasa perlu menyediakan stock,karena bersyukur kami berdua sehat dan tidak membutuhkan obat obatan. Nah,inilah kisah ringan tentang kami ,sebagai orang Indonesia yang ikut ambil bagian dari aksi main borong bahan makanan di Australia Barat