Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Bukan Melulu Masalah Uang, Benar Nggak Ya?

26 Februari 2020   05:17 Diperbarui: 26 Februari 2020   06:03 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olahraga lintas alam bersama anak mantu cucu ,alangkah bahagianya/dokpi

Sudah Mempersiapkan Dana Pensiun,Tapi Tetap Gamang Ketika Menjalani

Beberapa tahun belakangan ini, sudah jadi trend tersendiri,bahwa orang yang sudah pensiun di karyakan lagi dalam pekerjaan yang ringan ringan. Ada  yang tugasnya  hanya berdiri di depan Mall, dengan pakaian lengkap ,berjas dan berdasi dan tugasnya  hanya mengucapkan: "Selamat pagi dan selamat datang ".

Ada juga yang menjadi Pengemudi kendaraan khusus untuk menjemput para tamu yang sudah tua di pelataran partkir Senior Club, untuk diantarkan hingga ke depan pintu masuk dan kemudian ketika sudah waktunya  mau pulang,diantarkan kembali ke tempat parkiran.  

Dan bagi kaum wanita yang sudah pensiun dan tidak tahu mau bikin apa di rumah mereka, sebagian ikut dalam kegiatan sosial di Second Hand's Shop.seperti di Oops Shop Good Sammy dan sebagainya.

Padahal mereka rata rata datang ke tempat pekerjaan dengan kendaraan pribadi dan "kerja" disana, bukan karena kurang belanja,melainkan karena bengong, di rumah tidak tahu harus berbuat apa?

olahraga lintas alam bersama anak mantu cucu ,alangkah bahagianya/dokpi
olahraga lintas alam bersama anak mantu cucu ,alangkah bahagianya/dokpi
Pensiun  Bukanlah Semata Masalah Persiapan Dana

Cukup banyak orang yang memasuki pensiun,tiba tiba jadi gamang dan kaget.walaupun sudah mempersiapkan dana pensiun.

Diantaranya terjadi pada beberapa orang sahabat kami. Mereka heran ,saya dan istri bisa bersantai ria sepanjang hari,menikmati hari hari pensiun.

Sedangkan menurut curhat ,banyak dari antara sahabat baik saya ,yang menjalani hari hari pensiun,bagaikan duduk di atas bara hangat.

Menanggapi curhat mereka, malahan saya yang bingung . Mengapa bisa terjadi ,orang pensiun bukannya bersorak: "Horeee," seperti anak sekolah liburan panjang,tapi malah menggerutu?

Ternyata mereka lupa,bahwa pensiun bukan hanya semata mengenai masalah uang,tapi meliputi banyak hal .Antara lain:

  • tidak tahu harus melakukan apa?
  • istri sering ngambeg dan resah sejak suami pensiun
  • bosan dan jenuh hadapi hari tanpa kegiatan
  • stress dan mulai berubah sikap 
  • dari orang yang biasa tenang,menjadi temperamental
  • hubungan suami istri menjadi keruh kaya air banjir di jakarta
  • isteri mau pulang ke rumah orang tua,tidak bisa ,karena orang tua sudah di surga
  • dan seterusnya dan seterusnya

Orang Tua Berubah Tingkah Jadi ABG

Lucu kedengarannya ,tapi sesungguhnya sangat menyedihkan, Opa dan Oma saling ngambeg kayak ABG lagi pacaran.

Dan bila hal ini dibiarkan,maka masa masa pensiun yang seharusnya merupakan hadiah ,setelah kerja keras selama puluhan tahun,ternyata malah menjadi semacam menjadi  tahanan rumah.

Suatu waktu,siap atau tidak siap,semua orang pasti akan memasuki masa pensiun. Karena itu bagi yang masih muda,ketika membaca tulisan ini,jangan anggap lucu lucuan , karena kalau sudah pensiun, baru mau mikir, yaa sudah terlambat.

Perlu memahami,bahwa ketika kita pensium,sudah harus merundingkan kepada pasangan hidup,apa yang akan dijadikan kegiatan rutin. Jangan sampai berantem dengan pasangan hidup di jadikan acara rutinitas menjalani masa pensiun.

Coba saja tengok kami berdua, kalah yang masih muda ,Setiap hari kami jalan gandengan tangan dna juga gandengan hati.

Seperti tulis istri saya "jangan hidup seperti truk gandengan" (mujidirisendiri.com.id)

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun