Orang Indonesia, Irlandia, Jerman,Singapore, dan Belanda, Ternyata Kami Bertetangga
Hari Sabtu malam, 22 February 2020 sesuai dengan bunyi undangan dari Sheila Milner, maka kurang beberapa menit dari jam yang disebut dalam undangan yakni jam 06.00 sore kami mulai melangkah menuju ke lokasi pertemuan. Sheila Milner dan suami tinggal di 2 Second Avenue, Burns Beach sedangkan kami di nomor 4, jadi hanya beberapa langkah jarak yang memisahkan.
Istri saya bilang "jangan kita terlambat, ntar di bilang orang Indonesia tidak tepat waktu" dan saya mengiyakan. Tugas saya adalah mengangkat dua buah kursi lipat dan istri saya membawa satu box besar Nasi Goreng made in Indonesia dan 2 botol air minum. Hal ini sesuai isi pesan di undangan "Harap membawa makanan dan minuman serta kursimasing masing"
Begitu wajah kami muncul, dari jauh Sheila sudah bersorak "Hi Good evening Effendi and Roselina". Sapaan yang tentu membuat kami langsung ter connecting, karena ternyata Sheila hafal nama kami berdua padahal baru sekali ini bertemu face to face. Biasanya kami hanya melambai jarak jauh bila saling berpapasan. Tampak suami Sheila keluar dan mengantarkan kami ke ruang terbuka yang dimanfaatkan sebagai pertemuan antar tetangga.
![sharing santap malam | dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/23/neighbourg-c-5e51b2e9d541df520e78e652.jpg?t=o&v=770)
Dalam waktu dan tempo sesingkat singkatnya kami langsung saling kenal dan akrab. Sheila Milner dan suami dari Irlandia dan sudah 31 tahun domisili di Australia. Menurut Sheila ide ini sudah merupakan kedua kalinya, karena kalau tidak pernah bertemu maka walaupun tetangga kami tidak akan pernah saling mengenal. Untuk itu, ia dan suami dengan rela menyibukkan diri untuk mempersiapkan sejak dari undangan hingga mempersiapkan segala sesuatunya.Â
Ada Rico dan isteri serta dua orang anak mereka yang berasal dari Singapore, Helga dan suaminya Kurt, ada Lis dan Edy yang berasal dari Jerman, Fred dari Belanda dan beberapa orang lagi yang saya lupa nama mereka.
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/23/neighbourg-1-5e51b501097f3602390bb8f2.jpg?t=o&v=770)
Usai saling berbagi cerita dengan Sheila sementara suaminya sibuk mengurus lampu dan lainnya, maka giliran Ivon yang duduk disamping kami mulai bercerita tentang Singapore yang semakin padat. Ivon yang masih seusia cucu kami berharap kelak kalau pensiun juga bisa menikmati hidup di Australia. Hingga dua kali bertanya, "apakah benar usia kami berdua sudah 76 tahun?" Senang juga hati kami berdua dikira masih berusia sekitar 60 an tahun.
Lalu giliran Helga yang dari Jerman duduk di samping kami dan saling berbagi cerita. Mungkin karena kami yang berusia paling tua diantara semua tetangga yang berkumpul maka mereka yang datang satu persatu secara bergantian dan duduk di samping kami.
Pembicaraan Berbeda