Yakni dengan Berjalan Secara Benar
Secara tanpa sadar, kebanyakan gaya orang berjalan adalah menurut suasana hatinya. Bila hatinya sedang gembira, maka biasanya orang berjalan dengan wajah ceria dengan punggung lurus dan kepala tegak. Tapi jarang kita tengok, orang mampu bertahan berjalan dalam kondisi seperti ini.
Karena yang namanya hidup, penuh dengan berbagai problema hidup, yang menyebabkan orang berjalan tergesa-gesa atau berjalan dengan kepala tertunduk dan kedua bahu menurun, serta sikap punggung yang agak membungkuk. Â
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa cara berjalan yang keliru akan merusak tubuh secara fisik dan sekaligus terjerumus dalam kondisi penuaan dini. Baru berusia 60 tahun, tubuh sudah mulai membungkuk dan berjalan tertatih-tatih.
Pengaruh kesalahan sikap tubuh dalam berjalan, tidak hanya berakibat buruk terhadap fisik, tapi juga menyebabkan menurunnya semangat hidup. Sehingga orang sudah tampak seakan tua renta, jalan terseok-seok, bicara dengan suara bergetar dan sering tidak menyambung.
Memperbaiki Cara Berjalan
Ternyata dengan memperbaiki cara berjalan, maka orang dapat mencegah terjadinya penuaan diri, baik dalam bentuk fisik maupun dalam tingkat kecerdasan dan kemampuan berpikir, serta berbicara. Mungkin sudah pernah membaca tentang "Walking is the best medicine" yang dicetuskan oleh Hipocrates, berabad-abad lalu.Â
Namun hal ini mungkin dianggap hanya sebagai filosofi kosong, sehingga tidak banyak yang mengaplikasikan dalam hidup. Saya dan istri beruntung, pernah mengikuti seminar "The Secret of Natural Walking" ini tahun lalu di Joondalup Library Building, Western Australia, yang diikuti oleh lebih dari 120 orang peserta dari berbagai kalangan.
Manfaatnya Nyata Dapat Dirasakan
Usai mengikuti seminar tersebut kami praktikkan dalam kehidupan, dengan mengubah cara berjalan yang selama ini salah. Hasilnya luar biasa dan dirasakan secara nyata. Misalnya, ketika kami berkunjung ke Uluru beberapa bulan lalu, saya dan istri mampu berjalan mengelilingi Uluru selama hampir tiga jam.
Kalau biasanya, baru berjalan kaki satu jam, kami sudah mencari tempat untuk duduk. Entah pinggang atau punggung yang merasa tidak nyaman. Tetapi setelah kami berlatih berjalan sesuai dengan petunjuk yang diberikan sewaktu seminar, kami mampu berjalan kaki selama berjam-jam, tanpa ada tempat untuk duduk beristirahat.