Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surga Semakin Bergeser dari Telapak Kaki Ibu?

1 Februari 2020   17:29 Diperbarui: 2 Februari 2020   01:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
antoniodiaz/Shutterstock

Batal Menikah Karena Ibu Kandung Kebelet 

Beberapa waktu lalu, seorang wanita bernama Lauren telah mempertontonkan luka batinnya secara terbuka di media sosial yang dalam tempo singkat menjadi viral di dunia. 

Pasalnya, ibu kandungnya yang bernama Julie, tega merebut suaminya Paul, yang baru saja menikmati honeymoon mereka dan menikah dengan mantan suaminya. 

Tapi kejadian tersebut jauh dari negeri kita, sehingga berita duka ini hanya lewat sesaat dan kemudian dilupakan orang. Karena kejadiannya di London, Inggris. Mungkin banyak yang berpikir, "Itu kan urusan wanita bule, kalau di negeri kita, ya tidak mungkinlah terjadi."

Ibu Kandung Kebelet Menikah

Sore ini, saya menerima pesan lewat email dari salah seorang putri sahabat kami, sebut saja namanya Laila. Karena emailnya panjang, maka saya tulis esensi dari email tersebut:

"Selamat sore Om dan Tante. Mohon maaf, kali ini Laila merepotkan dengan curhat yang panjang lebar. Rencana Laila untuk menikah tahun ini batal karena ternyata Ibu Laila sudah merencanakan akan menikah awal Maret ini dengan seorang duda. Laila sungguh sangat terpukul, Om." 

"Karena sejak jauh-jauh hari, Laila sudah memperkenalkan calon suami kepada ibu dan juga sudah minta restu dan ibu sudah merestuinya. Karena itu Laila sangat terperanjat ketika mendengar bahwa seorang teman lama ibu sewaktu muda yang kini datang melamar ibu dan mendesak ibu untuk segera menikah." 

Kata ibu, "Usia ibu sudah  berkepala 5, sedangkan Laila masih muda dan  masih banyak kesempatan. Jadi tidak masalah ditunda Laila."

"Calon suami mengusulkan, kami menikah di KUA saja dan tidak usah diadakan resepsi pernikahan tapi kedua orang tua calon suami tidak setuju karena calon suami Laila adalah putra pertama dan satu-satunya dalam keluarga. Karena belum ada kesepakatan, maka rencana pernikahan kami dibatalkan."

"Sejak ayahanda meninggal, hanya Om dan tante tempat Laila curhat. Kalau boleh, tolong Om tuliskan kisah sedih Laila ini agar jangan sampai ada lagi ibu lainnya yang tega rebutan menikah dengan putri kandungnya sendiri. Tapi tolong ya Om, nama saya dan nama kota jangan disebut. Karena betapapun sakit rasanya, ibu Laila adalah wanita yang telah melahirkan Laila ke dunia ini. Laila sungguh tidak tahu lagi harus berbuat apa?"

Apakah Surga Sudah Kegerahan Berada di Bawah Telapak Kaki Ibu?

Sesungguhnya walaupun Laila adalah putri sahabat kami tapi tentu saya tidak berhak ikut campur urusan dalam keluarga mereka. Karena urusan pribadi saya sendiri pun banyak yang harus saya benahi. 

Boro-boro usil mengurus urusan orang lain. Tapi, merasakan betapa Laila sangat berharap agar bila tulisan ini diposting dan dibaca orang banyak akan dapat menyadarkan semua orang, agar jangan sampai rebutan menikah dengan anak sendiri.

Di zaman kami dulu, belum pernah terjadi ada wanita yang berebut menikah dengan putri kandungnya sendiri karena dianggap hal yang tabu.

Tapi entah kini zaman sudah berubah, sehingga seorang gadis tidak hanya bersaing dengan sesama gadis lainnya, melainkan ibu kandung sendiri menjadi rival yang harus dihadapi? Entahlah... Kita hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun