Tetapi seperti kata peribahasa kuno "Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak." Suatu waktu, mitra bisness saya melarikan uang saya dalam jumlah yang sangat besar, sehingga perusahaan kami mengalami kebangkrutan. Sejak itu, hari-hari  sungguh merupakan penderitaan bagi kami, karena setiap sen pengeluaran harus diperhitungkan. Saya jatuh sakit dan terkapar di tempat tidur. Syukur isteri saya dengan ikhlas mengambil alih tugas saya dengan menjadi Sopir antar jemput anak-anak sekolah.
Butuh tiga tahun lamanya, baru perusahaan kami bisa pulih kembali. Semoga tulisan ini,dapat menjadi inspirasi bagi orang banyak, agar jangan lupa bahwa hidup ini harus disikapi dengan,
"Hope for the best, but ready for the worst."
Sehingga bila sewaktu waktu tiba giliran kita terkena resuffle kehidupan, kita sudah siap mental.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H