Terinspirasi Oleh Tulisan Dari Mbak Meita EryantiÂ
Malam ini saya baru saja membaca salah satu artikel yang berjudul: "Buku Best  Seller Perlu Distandarisasi. Langsung saya teringat akan pengalaman saya mendapatkan label "National Best Seller" atas buku buku karya tulis saya ,yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo di Jakarta.Sebenarnya saya ingin menjelaskan sekilas tentang awal mula buku saya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor seperti Elex Media Komputindo. Tapi karena sudah ada peringatan dari Admin Kompasiana, bahwa tidak dibenarkan menulis ulang artikel yang sudah diterbitkan,baik seluruhnya,maupun sebagian,maka tentu saya harus mematuhi aturan ini.Â
Karena itu saya langsung saja ,tanpa perlu berbasa basi lagi,bahwa tahun 2000 ,yang tanggal dan bulannya saya tidak ingat lagi,buku saya yang pertama diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo di Jakarta ,sebanyak 3000 eksemplar .Orang yang saya kenal pertama kali di Kantor PT Elex Media Komputindo yang berlokasi di Gedung Kompas Palmerah,adalah Ir.Aloysius Arie Subagijo. Dan kemudian ketika beliau dipromosikan menjadi Chief Editor,saya diperkenalkan dengan mbak Sri Chandra.
Total buku saya yang diterbitkan oleh total adalah 9 (sembilan )judul dan setiap tahun mengalami cetak ulang minimal 2 kali. Yang terbanyak dicetak ulang adalah cetakan ke 15 kali dan yang lainya,dicetak ulang sebanyak 9 hingga 14 kali
20 Maret ,2006
6 Tahun kemudian,saya ditelpon oleh bu Chandra "Pak Effendi, Selamat ya. Buku buku pak Effendi masuk National Best Seller. Dimuat di Koran Kompas hari ini,tanggal 20 Maret ,2006. Jangan berhenti menulis ya" Begitu pesan bu Chandra,yang selalu memberikan dorongan kepada saya,untuk terus menulis.
Kebetulan saya pelanggan Koran Kompas,maka dengan antusias saya cari tulisan tentang buku saya. Dan sebuah kejutan bagi saya,ternyata tulisan tersebut menggunakan hampir seperempat halaman Koran Kompas. Terus saya telpon kembali bu Chandra dan tentu mengucapkan terima kasih,karena selama bertahun tahun tidak bosan bosan menyemangati saya agar terus menulis. Jadi kesimpulannya setelah berturut turut selama enam tahun buku saya mengalami cetak ulang setiap tahunnya,baru mendapatkan label :"National Best  Seller" .Tidak mudah ya?
Penghargaan Dalam Bentuk Materi
Selama 6 tahun tersebut, total seluruh royalty saya dari 9 judul buku ,yang mengalami cetak ulang antara 9 hingga 15 kali, yang tidak pernah saya sentuh sejak awal,ternyata jumlah nominalnya lumayan besar,yakni sekitar 220 juta rupiah (dua ratus dua puluh juta rupiah) .Dengan uang ini,saya ajak istri saya jalan jalan keliling Eropa dan ke Canada dan Amerika Serikat
Penulis Buku Best Seller,Belum Tentu Tulisannya Bagus
Saya berani mengatakan hal ini,karena faktanya,walaupun buku buku saya mendapatkan label :"National Best Seller " oleh Gramedia,tapi tulisan saya di Kompasiana ,kalah jauh dari para Penulis pemula. Hal ini membuktikan,bahwa Penulis buku Best Seller, belum tentu sekaligus adalah penulis yang baik.contoh aktual adalah diri saya sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!