Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merasa Diri Orang Penting dan Duduk di Depan! Ternyata "Oops"

14 Januari 2020   18:33 Diperbarui: 14 Januari 2020   18:54 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Belajar Menempatkan Diri 

Banyak orang lupa bahwa menjadi orang penting,dalam komunitas kita bukan berarti jadi orang penting di komunitas orang lain. Boleh jadi orang sama sekali tidak mengenal kita. Kalau boleh saya ilustrasikan dengan diri saya sendiri dalam komunitas yang saya pimpin, saya adalah orang nomor satu. 

Kemanapun ada acara yang diselenggarakan oleh Perwakilan kami, saya dan istri selalu diantarkan oleh Panitia untuk duduk di baris paling depan.Bahkan tidak jarang diminta sebagai Pembicara. 

Tapi ketika menghadiri undangan di komunitas yang berbeda, saya dan istri selalu mengambil tempat duduk di barisan belakang. Kalau ternyata ada di antara Panitia atau pihak yang mengundang tahu, "siapa saya" (sombong banget), maka mereka akan datang menghampiri dan berkata, "Aduh, maaf Bapak Tjipta dan Ibu koq duduk disini? Monggo, bapak ibu duduk di depan,sambil mengantarkan kami ke kursi VIP". 

Tentu saja hal ini merupakan sebuah apresiasi. Apalagi orang orang sekitar memandang kearah kami dengan rasa heran dan kagum. Baru tahu mereka,bahwa kami orang penting (hehehe).

KIsah Sedih di Malam Minggu

Tahun lalu, bertepatan kami pulang kampung saya dan istri menghadiri resepsi pernikahan salah seorang anak keponakan kami yang menikahkan putrinya dengan anak seorang pejabat tinggi. Tentu tidak usah saya sebutkan namanya. 

Nah, walaupun sesungguhnya bukan acara resmi yang membutuhkan protokoler, tapi yang namanya anak pejabat pasti ada Sepatah Kata yang merupakan sambutan kehormatan.

Ketika melangkah masuk, Penerima tamu yang berpakaian rapi, berkebaya dan  bersanggul menyambut kami dengan senyum manis dan ramah sambil berkata, "Selamat malam Bapak Ibu, silakan ambil tempat duduk masing masing. Dan kata kata ini juga diucapkan pada setiap tamu yang datang. Berarti boleh bebas mencari tempat duduk yang sesuai.

Kami melihat, format susunan kursi agak berbeda dengan resepsi pernikahan yang biasa kami hadiri, Karena disini disusun dalam bentuk theatre dan ada panggung tempat pembicara. Di barisan paling depan, sandaran kursi tampak memakai penutup berwarna merah jambu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun