Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Indonesia Berani Mati! Ini Buktinya

7 Januari 2020   08:48 Diperbarui: 7 Januari 2020   08:54 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pribadi: foto di depan RM.Sari Minang Jakarta

Orang Australia Tidak Ada Yang Berani Meniru

Heboh tentang sengketa yang memicu pro dan kontra antara mengambil jalan tegas atau "jalan cool" dalam waktu singkat menjadi viral. Kebanyakan warga menantikan perintah: "tenggelamkan atau tembak" ,tapi sebagian lagi berpikir: "Kalau ada jalan damai, mengapa harus berperang?

Mengawali perang dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik, tapi mengakhiri peperangan butuh waktu bertahun tahun, bahkan mungkin satu generasi.

Inilah namanya hidup, penuh dengan dinamika dan dialektika kehidupan. Satu pihak merasa diri pahlawan bila semua masalah dituntaskan lewat Perang dan pihak lainya merasa menjadi pahlawan perdamaian dunia dengan cara menempuh jalan "cool" .

Sebagai salah satu dari 245 juta warga Indonesia yang kebetulan terdampar di negeri orang, tentu saja saya hanya bisa menjadi penonton, pendengar dan pemerhati yang baik, yakni diam dan memberikan komentar yang memihak sana sini walaupun mungkin dibilang plin plan juga tidak masalah. Karena apapun kata orang terhadap diri kita,tidak akan mengurangi apa yang ada pada diri kita.

ket,foto: di AbePura /dokumentasi pribadi
ket,foto: di AbePura /dokumentasi pribadi

Semua Orang Indonesia Berani Mati 

Kalau orang tua itu bercerita ya kayak gini, hilir mudik baru ingat judul. Mengenai keberanian, sejujurnya saya yakin semua orang Indonesia itu berani mati. Baik yang ingin perang maupun yang ingin menempuh jalan damai. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa bukan hanya tentara yang berani mati, tapi semua orang Indonesia berani mati demi mencapai tujuannya.

Ket.foto: Mengemudi tanpa helm. membawa anak didepan dan dibelakang/ kalau di australia, sim dicabut dan pengemudi ditahan/dokpri
Ket.foto: Mengemudi tanpa helm. membawa anak didepan dan dibelakang/ kalau di australia, sim dicabut dan pengemudi ditahan/dokpri
Buktinya:

Agar mampu bertahan hidup di kota Jakarta maka seorang pria dengan berani tanpa keraguan sedikitpun membonceng isteri dengan membawa tangki gas yang beratnya 25 kg. Apakah hal ini kurang berbahaya? Jangan lupa bila karena sesuatu hal ia terjatuh dan tangki gas meledak, maka ledakan yang di timbul akibat meledaknya tangki gas tidak kurang bahayanya dengan ledakan sebuah granat tangan atau bom.

Dan hal ini dilakukannya bukan hanya sekali sekali, tapi setiap hari. Teman teman Australia yang kebetulan datang berlibur ke Indonesia sungguh sangat terpana menyaksikan kondisi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun