Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Bapak-Ibu dari Indonesia Ya?" Kami Langsung Akrab

29 Oktober 2019   04:00 Diperbarui: 29 Oktober 2019   04:38 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Rasa Kebangsaan Indonesia Lebih Kental Bila Berada di Negeri Orang?"

Selama lebih dari sepuluh tahun tinggal di Australia dan berpindah pindah dari Negara Bagian Queensland ke New South Wales dan kemudian tinggal di Western Australia, kami merasakan kehangatan persahabatan setiap kali bertemu sesama orang Indonesia.

Percakapan diawali dengan sapaan, "Maaf, bapak-ibu dari Indonesia ya?". Dan begitu kami jawab, "Benar, kami dari Indonesia," maka dalam hitungan detik, langsung jadi akrab.

Belum pernah ada yang bertanya: "Anda suku apa?  Atau agamanya apa?" Atau, "Orang Padang, Batak, Cina, Jawa?". Yang penting, begitu mendengarkan kami adalah sesama orang Indonesia, maka langsung akrab. Hal yang di negeri sendiri, sudah menjadi hal yang langka. 

Jangankan akrab, selama bertahun-tahun tinggal di Jakarta, bertemu dalam satu lift dan berjarak hanya sekitar 10 centimeter pun tidak saling menyapa.

Kami sudah coba mengucapkan, "Selamat pagi bu atau pak", tapi yang diberikan ucapan selamat pagi, malah tampak bengong, sehingga kami jadi malu sendiri.

Tua muda dan remaja,menjadi sahabat baru kami./dokumentasi pribadi
Tua muda dan remaja,menjadi sahabat baru kami./dokumentasi pribadi
Bertemu,Foto Bareng dan Saling Tukar Nomor Ponsel

Setiap kali ketemu, maka selain salam salaman, tak lupa foto bareng dan dilanjutkan dengan saling tukar info mengenai nomor Ponsel masing-masing.

Begitu tiba di rumah masing masing, pertukaran foto dimulai dan dilanjutkan dengan saling bercerita mengenai kehidupan masing masing.

Contoh yang terkini adalah  Bu Sri Purtini, yang baru saja saling kenal, tapi terasa seakan kami sudah saling kenal sejak lama.

Saking merasa dekat, sehingga tanpa diminta, kami masing masing menceritakan tentang keluarga masing masing  yang tentunya tidak etis bila saya ungkapkan semuanya disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun