Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Home Sweet Home" Sudah Tenggelam?

26 Oktober 2019   06:42 Diperbarui: 26 Oktober 2019   06:51 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: love.catchsmile.com

Bangun Pagi Sibuk Chatting Sana Sini, Keluarga Sendiri Terlupakan 

Senang diri menjadi populer dalam komunitas, tentu saja merupakan hal yang sangat wajar. Tapi janganlah sampai kita lupa bahwa untuk meraih posisi populer ada harga yang harus dibayar. Harga dalam hal ini tentu bukan semata dalam bentuk materi, tapi bisa jadi dibayar dengan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada uang yakni waktu.

Kalau uang kita hilang maka dengan kerja keras kita akan dapat mengumpulkan kembali senilai uang kita yang hilang, bahkan boleh jadi lebih banyak. Tetapi waktu adalah sesuatu yang tak bisa dibeli dan tak akan ada gantinya, waktu yang seharusnya dimanfaatkan bagi keluarga secara tanpa sadar dibagikan kepada orang lain demi untuk mengejar popularitas diri yang semu.

Karena diri kita hanya akan populer selama kita masih aktif dalam komunitas. Begitu ada suatu kejadian pada diri kita, maka secara serta merta diri kita akan dilupakan.

Ada begitu banyak contoh contoh hidup yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi kita, bahwa popularitas diri hanyalah merupakan hiburan sesaat dan dalam sekejap bisa sirna dan kita akan ditinggal seorang diri.

Hukum Prioritas Yang Terabaikan

Banyak hal penting yang seharusnya dilakukan, tapi seringkali terabaikan karena mendahulukan hal yang sesungguhnya tidak penting. Sehingga apa yang menjadi kewajiban utama malahan menjadi nomor urutan  paling belakang. Beberapa contoh aktual antara lain :

  • Baru bangun, sibuk chatting sana sini padahal dengan anak istri /suami sendiri tidak sempat bicara
  • Lagi sibuk chatting, anak anak pamitan berangkat ke sekolah hanya dijawab asal asalan 
  • Pulang kerja, terus duduk di laptop atau duduk nonton tv dan tak punya waktu untuk keluarga
  • Bahkan tidak jarang sedang makan bersama keluarga,masih sibuk main Hp

Home Sweet Home Berubah Jadi Neraka

Bila dibiarkan terus berlanjut, maka home sweet home akan berubah menjadi neraka bagi anak anak. Tidak ada lagi waktu bagi keluarga. Tinggal satu atap. Bahkan satu kamar dan satu tempat tidur,tapi masing masing sibuk dengan orang lain  Hidup seperti apa yang sedang dijalani?

Tiba Tiba Sadar, bahwa diri kita sudah tua dan anak anak kita bahkan merasa asing dengan diri kita. Maka pada saat itu kita baru menyesal. Penyesalan itu biasanya datang sesudah semuanya sudah terlambat

Nah tanpa bermaksud kepo mengurusi urusan rumah tangga orang tulisan ini hanya sekedar mengingatkan,karena sudah begitu banyak kejadian menyedihkan terjadi, akibat orang melupakan hukum prioritas sehingga menomor satu kan apa yang disenangi dan melupakan hal terpenting yakni bahwa :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun